Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, India menjadi perbincangan warganet karena lonjakan kasus Covid-19 yang meroket tajam. Bahkan, India sempat menempati peringkat pertama kasus Covid-19 terbanyak se-Asia.
Diketahui, kasus Covid-19 baru harian di India naik 40 kali lipat dari 9.121 orang pada 15 Februari 2021, menjadi tertinggi 414.188 kasus harian pada 6 Mei 2021.
Namun negara dengan populasi lebih dari 1,3 miliar jiwa ini dinilai mampu menurunkan jumlah kasus aktif. Data 22 Juni 2021 menunjukkan 50.848 kasus baru dalam seharinya, jadi turun delapan kali lipat dalam waktu sebulan saja.
Lantas, upaya apa saja yang dilakukan India untuk menekan lonjakan kasus Covid-19? Dilansir dari rilis yang diterima tim Fimela.com dari Prof Tjandra Yoga Aditama, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara 2018-2020, di New Delhi, berikut penjelasan selengkapnya.
1. Melakukan berbagai tingkat pembatasan sosial
Ketika kasus meningkat tajam di India, beberapa daerah/negara bagian di negara tersebut langsung melakukan berbagai tingkat pembatasan sosial. Mulai dari memperketat 3W sebutan 3 M untuk India (Wear a mask, Wash your Hand, Watch the distance), membatasi kegiatan dengan pemberlakuan jam malam, lockdown sebagian dan total penuh sampai beberapa waktu.
Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan pembatasan kegiatan sosial ini tidaklah berkepanjangan. Pelonggaran lockdown bisa dilakukan ketika situasi mulai terkendali.
“Seperti yang dilakukan oleh New Delhi, negara tersebut mulai menerapkan “lockdown” total pada 17 April 2021 dan lalu ketika kasus mulai terkendali maka pada 31 Mei 2021 mulai dilakukan pelonggararan dalam bentuk “unlocking process” secara bertahap,” ujar Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis.
2. Meningkatkan jumlah tes secara bermakna
Hal kedua yang dilakukan di Indoa adalah meningkatkan jumlah tes secara amat bermakna. Pada bulan Februari 2021 sebelum ada peningkatan kasus maka jumlah tes yang dilakukan perhari pernah berkisar antara 700 dan 800 ribu.
Begitu ada peningkatan kasus maka jumlah tes dinaikkkan secara amat besar-besaran dan mencapai lebih dari 2 juta tes seharinya pada bulan Mei 2021. Tjandra Yoga menyebutkan tes memiliki tiga manfaat yang amat penting.
“Pertama, mereka yang positif dapat ditangani dari aspek kesehatannya, kedua mereka dapat diisolasi atau dikarantina mandiri atau dirawat sesuai kebutuhan, dan ke tiga dapat diputus rantai penularan dari yang positif ke masyarakat sekitarnya. Tentu saja sesudah tes maka harus diikuti dengan kegiatan telusur (“tracing”) yang massif pula,” katanya.
3. Vaksinasi
Hal ketiga yang ditingkatkan oleh India adalah vaksinasi. Ketika mengalami peningkatan kasus, India melakukan vaksinasi secara besar-besaran dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam 4 bulan.
“Sehari dapat sampai 3 juta orang yang divaksin. Tentu saja selain ke tiga upaya besar ini maka pelayanan kesehatan juga amat diperkuat di India pada bulan-bulan kasusnya amat tinggi,” ujar Tjandra Yoga.
4. Memperketat protokol kesehatan
Selain 3 hal itu, Tjandra Yoga menyarankan agar masyarakat terus memperketat 3M dan 5M. Bagi masyarakat yang terpaksa harus keluar rumah, pastikan menerapkan tiga hal berikut ini.
“Pertama, tetaplah patuh untuk jaga jarak. Kedua, jika diharuskan berkumpul maka akan jauh lebih baik dilakukan di udara terbuka, kalau betul-betul terpaksa di dalam ruangan, maka anjurannya jendela dibuka agar ada ventilasi terbuka dengan udara luar atau diterapkan desain ruangan dengan menerapkan teknologi sirkulasi udara dengan tepat,” terang Tjandra Yoga.
“Ketiga adalah mengurangi lamanya waktu kalau harus berada di luar rumah, yang disebut “shorter time periods with others are safer.” sambungnya.
#Elevate Women