Fimela.com, Jakarta Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan mengatakan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia merupakan tertinggi di dunia. Kesimpulan ini berdasarkan data case fatality atau tingkat kematian pada anak akibat virus Covid-19 mencapai 3 sampai 5 persen.
"Data IDAI menunjukkan, case fatality rate-nya itu adalah 3-5 persen. Jadi kita ini kematian yang paling banyak di dunia," tegas Aman dikutip dari akun Instagram IDAI.
Data nasional saat ini menunjukan proporsi kasus konfirmasi covid-19 anak usia 0-18 tahun ini mencapai 12,5 persen yang artinya 1 dari 8 kasus covid 19 adalah anak.
Berikutnya, Aman mengatakan melihat data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 17 Juni 2021, dalam satu hari saja bertambah 661 anak terkonfirmasi positif Covid-19, dan 114 nya balita. Menurut Aman 50 persen kematian anak adalah balita.
"Paling lengkap data Dinkes Jakarta karena jumlah pemeriksaan cukup banyak dibanding daerah lainnya," ujarnya.
IDAI mengimbau
Untuk itu, Aman mengimbau agar seluruh kegiatan yang melibatkan anak usia 0-18 tahun agar dilaksanakan secara daring. Begitu pun kegiatan pendidikan.
"Orangtua atau pengasuh harus mendampingi anaknya saat beraktivitas daring maupun luring. Menghindari membawa anak keluar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak," ungkap Aman.
Dan saat berkegiatan di luar rumah, hindari area dengan ventilasi tertutup, kepadatan, dan risiko kontak erat. Mengikuti protokol kesehatan secara displin selama di dalam rumah dan perjalanan, maupun luar rumah termasuk orangtuanya.
Situasi kasus Covid-19 pada anak di Indonesia mengkhawatirkan. Sebab, hingga kini sebagian besar rumah sakit belum memiliki ruang ICU (Intensive Care Unit) khusus anak. Lalu, obat-obatan termasuk Intravenous Fluid Drops (IVFD) terbatas karena tidak masuk dalam skema pelayanan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
"Saat ini juga, SDM semakin menurun, termasuk dokter dan perawat. Ini kan menjadi masalah. Jadi kita bisa kolaps," kata Aman.
Melihat situasi ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah mempercepat vaksinasi, tes dan pelacakan kasus Covid-19 pada anak.
“Memohon kepada pemerintah untuk mempercepat vaksinasi massal dan memperluas upaya tracing dan testing pada semua kelompok umur, termasuk anak-anak,” tulis IDI dalam Siaran Pers.
#elevate women