4 Tips Menjaga Keamanan Siber di Masa Pandemi untuk UMKM

Hilda Irach diperbarui 24 Jun 2021, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi COVID-19 membatasi mobilitas yang membuat berbagai kegiatan harus dilakukan secara online, termasuk kegiatan bisnis. Sayangnya, ada banyak serangan siber yang menyasar para pelaku bisnis UMKM di Indonesia sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan laporan dari Kaspersky Security Network (KSN), tercatat sebanyak 34,52 juta serangan siber di Indonesia sepanjang 2020. Lebih dari 4,34 juta di antaranya menargetkan sektor bisnis kecil atau UMKM. Jumlahnya naik 51 persen dibandingkan 2019.

Skema serangan siber tersebut beragam, mulai dari penipuan (phising) hingga menyebarkan perangkat lunak jahat seperti ransomware dan malware cryptomining. Hal ini tentu membahayakan kelangsungan bisnis UMKM sebagai tulang punggung perekonomian negeri.

Agrian Pangestu, Cyber & Intelligence Product Manager, Mastercard membagikan beberapa langkah perlindungan yang bisa diaplikasikan para pelaku UMKM untuk mengamankan perusahaanya dari berbagai serangan virus yang mengancam keamanan siber. Lebih lanjut, berikut selengkapnya.

1.      Hentikan akses serangan siber

Secepat mungkin, para pelaku UMKM harus segera menghentikan akses dari serangan siber. “Para pelaku UMKM juga harus memiliki kendali akses penuh seperti login dan password,” ujar Agrian, dalam konfrensi pers virtual MicroMenter, Selasa (22/06/2021).

2.      Segera perbaiki

“Setelah ditemukan ada serangan siber, maka harus diperbaiki, Misalnya ada data-data yang terkena ransomware atau data-data yang tak bisa diakses. Maka dari itu, para pelaku UMKM harus segera melakukan restore. Sehingga, reputasinya tidak terganggu,” kata Agrian.

2 dari 2 halaman

3. Aksi berkelanjutan

Simak langkah-langkah perlindungan bagi UMKM terhadap serangan siber. (Foto: Unsplash.com/Sigmund).

Setelah itu, Agrian menuturkan harus ada aksi yang berkelanjutan. “Artinya dari segi UMKM harus membuat strategi keamanan terkait siber security. Misalnya regular assessment atau audit, jadi kita mengetahui titik-titik mana yang critical dan bisa dimanfaatkan oleh para pelaku siber criminal di luar sana,” lanjutnya.

4.      Kesadaran terhadap keamanan siber yang baik

Baik itu para pelaku UMKM maupun pegawai, keduanya harus memiliki kesadaran akan menjaga keamanan siber. “Dalam hal ini, harus dilakukan sosialisasi dan training yang berkelanjutan di UMKM tersebut,” kata Agrian.

Dalam hal ini, Mastercard juga memiliki program tertentu untuk mengedukasi pelaku UMKM terkait keamanan Siber. “Kami aktif melakukan edukasi melalui Mastercard Academy dan platform online MicroMentor untuk memberikan pelatihan terkait keamanan siber.” sambungnya.

MicroMentor adalah platform mentoring virtual gratis pertama di Indonesia hasil inisiasi mastercard dan PT Bank Commonwealth. Platofrom ini bertujuan menghubungkan UMKM dengan mentoring bisnis dan pelatihan keamanan siber untuk mendukung target kementerian yaitu 30 juta UMKM menjadi bagian dari ekosistem digital pada tahun 2024.

#Elevate Women