Fimela.com, Jakarta Sampah merupakan salah satu isu yang kini disoroti dunia karena bisa berdampak bagi perubahan iklim. Mengutip dari Theworldcounts.com, per Selasa (22/6), setidaknya sudah ada 1 miliar ton sampah yang dibuang selama 2021. Demikian dengan sampah plastik. Di Indonesia, sampah plastik yang diproduksi cukup masif dan bahkan terbuang ke laut. Menurut penelitian Jambeck, Indonesia berada di peringkat kedua penghasil sampah plastik tak dikelola ke lautan dengan jumlah 3,22 juta ton sampah plastik. Artinya, jumlah tersebut membuat Indonesia menyumbangkan setidaknya 10,1 persen sampah plastik ke laut.
Menghadapi permasalahan tersebut, hadir gerakan zero waste living untuk memerangi masalah sampah. Melansir dari Zerowaste.id, zero waste adalah filosofi yang mendukung gaya hidup minim sampah. Zero waste berusaha menjauhi penggunaan plastik dan jenis sampah lain yang sekali pakai.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencapai gaya hidup tersebut adalah dengan melakukan 3R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle. Menurut Solarschools.net, kita dapat melakukan Reduce dengan mengurangi penggunaan produk sekali pakai. Kemudian, kita dapat melakukan Reuse dengan memakai terus-menerus barang yang bisa terus digunakan. Terakhir, untuk memenuhi Recycle, kita bisa memakai ulang barang-barang yang sudah tak terpakai untuk keperluan lain.
Lantas, bagaimana cara lain agar kita dapat mendukung tercapainya gaya hidup zero waste? Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun telah merumuskan berbagai caranya melalui panduan “Sustainable Lifestyles”.
What's On Fimela
powered by
Mengurangi penggunaan kertas
Penggunaan kertas yang berlebih dapat memicu penebangan pohon yang meluas. Dengan mengurangi penggunaan kertas, kita dapat mencegahnya. Kita dapat lebih mendorong pemakaian platform daring dibandingkan kertas dalam berkegiatan. Semisal, kita dapat lebih menggunakan Google Documents untuk menulis sesuatu demi meminimalkan sampah kertas.
Mengurangi pembelian pakaian
Seringkali kita membeli pakaian-pakaian baru karena merasa bosan dengan yang lama. Namun, bila ini terus dilakukan, sampah tekstil dapat terus-menerus bertambah. Kita dapat mengurangi sampah tekstil dengan mengurangi pembelian pakaian. Bahkan, kita juga dapat melakukan tren thrifting, yakni membeli baju bekas untuk mencapai pola hidup zero waste.
Ikut serta dalam aksi kerelawanan
Banyak kampanye dan gerakan yang terfokus dalam isu pencemaran lingkungan dan sampah. Dengan ikut aksi-aksi tersebut, kita dapat ikut mempromosikan gaya hidup bebas sampah. Dengan demikian, edukasi terkait isu sampah dapat tersebar kepada lebih banyak orang.
Di Indonesia, terdapat organisasi seperti World Cleanup Day Indonesia yang melakukan aksi bersih-bersih secara serentak setiap tahunnya. Ada pula Demi Bumi yang mengampanyekan pola hidup sustainable living dengan memberikan informasi terkait barang-barang yang bisa menjadi alternatif sampah plastik.
Penulis: Chrisstella Efivania
#Elevate Women