Fimela.com, Jakarta Material kain ramah lingkungan kian diminati, sebagai produsen serat tekstil berkelanjutan dan ramah lingkungan, Lenzing melalui merek serat TENCEL™️ tergerak untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan ekosistem fashion yang berkelanjutan dan memperkuat komitmennya dalam mendukung pelaku usaha fashion lokal di Indonesia. Salah satu program yang sedang diusung adalah dengan turut memberdayakan petani ulat sutra eri binaan KaIND di Pasuruan, Jawa Timur.
Melalui kolaborasi dengan BenihBaik.com, Lenzing Group menginisiasi penggalangan dana yang bertujuan untuk membangkitkan usaha dan menghidupkan ekosistem petani ulat sutra eri agar dapat produktif kembali sehingga mampu memenuhi kebutuhan industri fashion Indonesia.
Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, SEA and Oceania, mengatakan, Dukungan terhadap pemberdayaan petani ulat sutra eri ini merupakan salah satu inisiatif Lenzing melalui merek serat TENCEL™️, bersama KaIND, merek fashion lokal yang ramah lingkungan, dan BenihBaik.com, demi memajukan perekonomian lokal.
Tak hanya itu kerjasama ini diharapkan dapat menghidupkan kembali ekosistem sutra eri yang terdampak akibat pandemi COVID-19, dan menginspirasi pelaku bisnis serta komunitas khususnya di industri fashion untuk turut berkontribusi dalam menciptakan ekosistem fashion yang berkelanjutan.
Berkolaborasi dengan KaIND, kolaborasi ini menghasilkan serat tekstil yang berkualitas sekaligus memajukan perekonomian petani sutra eri. Hasilnya adalah pemintalan benang sutra fabrikasi yang merupakan perpaduan kedua serat tersebut. Perpaduan ini menjadikan pemintalan benang sutra fabrikasi pertama dan satu-satunya yang seluruh prosesnya dilakukan di Indonesia.
Proses pengolahan sutra eri secara tradisional didukung dengan teknologi inovatif
Sejak 2019, KaIND sebagai merek fashion ramah lingkungan bersama dengan petani sutra eri binaannya telah menerapkan ethical farming, yaitu budidaya sutra tanpa membunuh pupa atau dikenal dengan istilah Peace Silk.
Proses pengolahan sutra eri secara tradisional didukung dengan teknologi inovatif serta material alami dari serat TENCEL™️ terbukti menghasilkan material benang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, memiliki karakteristik yang lembut dan aman di kulit, serta menawarkan kemewahan setara sutra.
KaIND menjadi salah satu merek fashion lokal yang mengkombinasikan serat sutra eri dan serat TENCEL™️ untuk menghasilkan benang campuran TENCEL™️/Silk yang akan digunakan untuk memproduksi kain tenun (handwoven).
Serat Sutra Eri
Saat ini ketersediaan serat sutra eri yang digunakan untuk menghasilkan benang campuran TENCEL™️/Silk sebagai bahan utama untuk memproduksi kain tenun terancam hilang. Sejak pandemi melanda, jumlah petani berkurang hingga 90%. Hanya ada sekitar 20 petani yang masih bertahan dan stok sutra eri yang tersedia sekitar 30-40 kilogram.
Sementara itu, dibutuhkan 300 kilogram serat sutra eri untuk dapat menghasilkan benang pintal fabrikasi. Penggalangan dana dari serat TENCEL™️ dan KaIND ini bertujuan untuk memberikan stimulus untuk membantu petani menghidupkan kembali budidaya sutra eri. Dukungan dan upaya pemberdayaan ini akan disalurkan kepada 70 petani sutra eri di Pasuruan dan Malang.
Siapapun dapat berpartisipasi dalam penggalangan dana yang dilakukan melalui platform BenihBaik.com. Penggalangan dana ini akan berakhir pada bulan September. Donasi yang terkumpul akan disalurkan ke Koperasi KUPU Sutera untuk mempersiapkan kokon kering (kepompong) yang akan diolah di pabrik pemintalan benang PT Lakumas di Tegal, Jawa Tengah, untuk diproduksi menjadi benang fabrikasi campuran TENCEL™️.