Fimela.com, Jakarta Pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indoneisa, bahkan peningkatan kasus sedang terjadi dengan sangat tinggi di dua pekan terakhir. Pandemi ini kian menyadarkan kita perlunya paradigma baru bagaimana sinergi global harus dibangun dan mendorong terciptanya peluang yang tidak pernah terjadi sebelumnya untuk bersama membangun dunia yang lebih baik.
Untuk itu kita perlu memfokuskan kembali strategi dan segenap sumber daya secara adaptif untuk melawan COVID-19, sekaligus menjawab tuntutan untuk melaksanakan kebijakan yang inheren dan langkah-langkah yang berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bisnis, untuk mencapai "Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" (TPB/SDGs).
Hal ini diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pidato kunci secara virtual yang disampaikan dalam acara United Nations Global Compact Leader Summit 2021 pada Rabu, tanggal 16 Juni pukul 12:00 WIB (NY pukul 01:00 AM EST).
Sebagai upaya menguatkan komitmen Indonesia di tataran global terhadap komitmen pencapaian TPB/SDGs, Erick Thohir menguraikan peranan penting BUMN.
“Di samping sebagai perusahaan yang profit oriented, BUMN juga berperan sebagai agen pembangunan dan memiliki misi khusus menyediakan layanan publik untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Peran ganda ini semakin penting pada masa sulit dalam pandemi COVID-19 yang kita alami sekarang. Transformasi BUMN dengan menyoroti pelaksanaan GCG, SDGs dan respon COVID-19 adalah kegiatan bertautan yang tidak bisa dipisahkan,” tegas Erick Thohir.
Transformasi BUMN
Lebih lanjut Erick menguraikan langkah strategis dalam melaksanakan transformasi BUMN. Untuk meningkatkan resiliensi dan daya saing BUMN, akan dilakukan restrukturisasi klaster industri dari 27 ke 12 dan portofolio bisnis dari 145 menjadi 41 sampai tahun 2023.
Lebih jauh, BUMN berkomitmen untuk mengedepankan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) selaras dengan SDG 19 (Perdamaian, Keadilan dan Institusi yang Tangguh), menerapkan ISO 37001 Anti Bribery Management System dan pengelolaan terpusat untuk mengurangi beban fiskal BUMN.
Yang juga menarik perhatian adalah pernyataan Erick tentang Kesetaraan Gender (Gender Equality, SDG 5) di mana ia menargetkan untuk meningkatkan jumlah perempuan yang menduduki kursi kepemimpinan sebanyak 15% pada tahun ini dan 20% pada tahun 2023, sebagai indikator kinerja milik direksi di seluruh BUMN. Untuk diketahui, di samping Climate Action, Target Gender Equality juga merupakan fokus PBB.
Dukungan Sosial dalam COVID-19
Di samping kegiatan program perlindungan dan bantuan sosial yang dilakukan pemerintah, secara khusus Erick juga menetapkan PLN untuk menerapkan tarif listrik khusus untuk 10 juta rumah tangga di bawah garis kemiskinan dan 34 juta rumah tangga prasejahtera lainnya.
Di akhir pidatonya Erick menyampaikan optimismenya bahwa sektor publik dan swasta dapat berkolaborasi untuk aksi transformatif, demikian juga BUMN dan bisnis swasta dapat memobilisasi aksi, tekad, dan sumber daya untuk pencapaian SDGs.
UN Global Compact Leaders Summit 2021 digelar kembali secara virtual dan mempertemukan lebih dari 20.000 pemimpin bisnis, Pemerintah, PBB, dan Masyarakat Sipil.