Perempuan Usia 30an, Hidupnya Makin Berat tapi Hatinya Lebih Lapang

Endah Wijayanti diperbarui 15 Jun 2021, 13:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat seorang perempuan mencapai usia 30 tahun, ada sebuah lembaran baru yang terbuka. Ada yang bilang 30s is the new 20s, tapi tetap saja usia 30 tahun berbeda dari usia 20 tahun. Sudah ada banyak perubahan yang terjadi. Diri kita pun mungkin tak sama lagi.

Ujian dan cobaan hidup mungkin tak makin mudah saat kita bertambah usia. Saat mencapai usia 30an, ada banyak tekanan dan tuntutan baru yang akan dibebankan pada kita. Ada berbagai tanggung jawab baru yang dilimpahkan pada diri kita. Hidup tak selalu mudah, tetapi hati kita bisa terasa lebih luas dan lapang.

Berbagai Ujian Hidup yang Telah Dilalui Menguatkan Diri

“We may say that all ages are dangerous to all people, in this dangerous life we live. But the thirties are a specially dangerous time for women. They have outlived the shyness and restraints of girlhood, and not attained to the caution and discretion of middle age. They are reckless, and consciously or unconsciously on the lookout for adventure. They see ahead of them the end of youth, and that quickens their pace.”― Rose Macaulay, Dangerous Ages

Sudah ada banyak ujian dan cobaan hidup yang kita lalui. Di usia 20an kita sudah dihadapkan pada roller coaster kehidupan dengan berbagai macam kejutannya. Kita sudah berulang kali jatuh dan mengalami kegagalan. Semua itu pada akhirnya akan menguatkan diri kita. Hati pun bisa lebih lapang dan luas lagi. 

Kedewasaan Membuat Kita Berhenti Mengutuk Ketidaksempurnaan

Dengan semua pengalaman hidup yang telah kita alami dan lalui, kita menyadari bahwa tidak ada hal yang benar-benar sempurna. Diri kita pun mungkin jauh dari kata sempurna atau standar sempurna yang diharapkan orang lain pad akita. Meskipun begitu, ada kedewasaan yang terbentuk dalam diri kita. Kedewasaan itu pun membuat kita berhenti mengutuk ketidaksempurnaan. Kita lebih bisa menerima realitas dengan tetap mengusahakan yang terbaik soal segalanya.

2 dari 2 halaman

Selalu Ada Kekuatan Baru yang Bisa Ditumbuhkan dari Dalam Diri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/LightField+Studios

“These are the years of lonely nights. There may be no one to talk to for years other than a notebook, a dead role model, a pet, a lamp post, or just your sad footsteps scraping against pavement. This doesn’t make sense, but it will.”― Karl Kristian Flores, The Goodbye Song

Ada hari-hari buruk yang dilewati. Bahkan masih akan ada hari-hari yang tidak membuat kita kesal, cemas, dan gelisah ke depannya. Namun, kita tak lagi merasa terancam oleh itu semua. Kita sudah lebih menyadari bahwa roda kehidupan terus berputar. Kesedihan dan kebahagiaan bisa datang silih berganti. Sekalipun ada kesedihan yang terus membayangi, itu tak lain adalah kesempatan kita untuk lebih menyayangi diri sendiri. Selalu ada kekuatan baru yang akan tumbuh dari diri kita, meski kita sendiri tidak menyadarinya.

Lebih Terbuka Menghadapi Berbagai Perubahan, Lebih Tenang Jalani Keseharian

“But I do strongly believe that sometimes God is more interested in seeing a change in us, than a change in our situation. So rather than turning our circumstances around, He may prolong it to see if we've got what it takes to change our ways; to grow, to improve. and to mature into the person He's destined you to become.”― Mizi Wahid, The Art of Letting God

Perubahan akan terus terjadi dalam hidup. Saat kita mencapai usia 30an, perubahan-perubahan baru pun akan hadir. Kita akan dihadapkan pada hal-hal yang mungkin tak pernah kita sangka atau duga sebelumnya. Awalnya tidak mudah menghadapi perubahan yang ada. Akan tetapi, seiring waktu berjalan kita lebih terbuka dengan semua perubahan itu. Sehingga kita lebih tenang dan nyaman dalam menjalani hari-hari kita di usia 30an.

Tetap syukuri semua yang sudah kita miliki. Berterima kasihlah pada orang-orang yang senantiasa dan masih terus mendampingi. Semoga ke depannya langkah kita akan lebih kuat. Semoga hari-hari kita ke depannya pun bisa lebih bermakna.

#ElevateWomen