Mengenal Tonic Immobility yang Membuat Korban Pelecehan Tak Bisa Melawan

Baiq Nurul Nahdiat diperbarui 14 Jun 2021, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Masih saja banyak orang yang suka menyalahkan korban pelecehan seksual, misalnya karena menyalahkan pakaiannya atau malah balik menyerang korban dengan segudang pertanyaan, seperti ‘kenapa tidak melawan?’ atau ‘kenapa hanya diam saja?' Sehingga muncul opini yang menyudutkan bahwa korban pelecehan seksual juga sebenarnya ‘menikmati.’ 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Apa itu Tonic Imobility?

Ilustrasi/copyright shutterstock/polkadot_photo

Manusia memang dibekali kemampuan untuk mempertahankan diri, seperti melawan atau menghindar saat ada gangguan atau ada hal yang membuat mereka tidak nyaman. Namun, ada juga kondisi di mana saat seseorang mengalami pelecehan, dia hanya membeku bahkan tak bisa melawan, padahal ia tahu persis yang terjadi tersebut adalah hal yang salah tetapi tak bisa berbuat apa-apa. Kondisi inilah yang dinamakan dengan Tonic Immobility.

Tonic Immobility juga disebut sebagai strategi defensif tak disengaja, dimana seseorang dapat mengalami hambatan motorik sementara atau kelumpuhan sementara sebagai respon dari ketakutan ekstrim. Dan inilah yang banyak terjadi pada korban pelecehan seksual, sehingga membuat mereka seolah-olah membeku dan tak melakukan perlawanan. Ini dikaitkan dengan syok yang dialami yang terlalu berat, sehingga jangankan untuk lari atau menepis, berteriak atau berkata pun mereka tak bisa.

3 dari 3 halaman

Diam bukan berarti menerima perlakuan melecehkan

Dukungan pada korban pelecehan seksual diperlukan karena ‘speak up’ tak mudah bagi korban. (Foto: Unsplash.com/Anthony Tran).

Banyak yang beranggapan bahwa korban pelecahan yak tak melawan kemudian bisa dianggap jika mereka senang dengan perlakuan yang diterima, seperti bagian tubuh yang dipegang tanpa persetujuan atau saat menerima pelecehan verbal, dan dianggap mereka menyetujui hal itu. Jika kembali pada pemahaman tentang Tonic Immobility, diam sama sekali bukan berarti setuju apalagi menikmati.

Nah, sudah paham, kan, kenapa korban pelecehan seksual kerap tak melawan saat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orang lain. Ini karena mereka panik dan syok berat yang membuat badan mereka kaku (Tonic Immobility). Jadi, mulai sekarang berhenti menyalahkan korban pelecehan, ya!

 

#ElevateWomen