Fimela.com, Jakarta Sebuah survei di tahun 2019 menunjukkan bahwa 77% orang Amerika mengonsumsi semacam suplemen makanan, seperti vitamin dan mineral. Tapi, tahukah kamu bahwa ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengonsumsi vitamin?
Sebelum masuk ke apa dan kapan vitamin tertentu yang harus dikonsumsi, bicara dengan dokter. Tidak semua orang perlu mengonsumsi vitamin.
Idealnya, yang terbaik adalah mendapatkan vitamin dan mineral esensial dari diet seimbang karena ini lebih kuat dan lebih baik diserap, dibanding dengan suplemen. FDA tidak memantau suplemen makanan untuk keamanan dan kualitas seperti obat lain, jadi yang terbaik adalah berhati-hati saat menambahkannya ke rutinitas.
Inilah mengapa penting untuk bicara dengan dokter yang mengerti tentang kondisi spesifikmu. Mereka dapat merekomendasikan produk yang benar-benar dibutuhkan dan apa yang harus dihindari, karena beberapa vitamin dapat mengganggu obat lain dan berbahaya bagi kesehatan.
Panduan mengonsumsi vitamin
Mengonsumsi vitamin pada titik tertentu dalam sehari tidak akan meningkatkan seberapa baik mereka bekerja. Saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin pada waktu tertentu dapat meningkatkan efektivitasnya.
Namun, kuncinya adalah mengonsumsi vitamin pada waktu yang sama setiap hari untuk konsistensi. Jadi, waktu umum mengonsumsi suplemen tidak penting, tapi jenis dan apalagi yang kamu lakukan saat mengonsumsinya yang penting.
Vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B tidak disimpan dalam tubuh. Tubuh mengambil vitamin yang larut dalam air yang dibutuhkan untuk berfungsi dan membuang sisanya.
Panduan mengonsumsi vitamin
Vitamin ini paling baik diserap tanpa makanan di perut, yang berarti kamu bisa meminumnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi vitamin yang larut dalam air di pagi hari, karena beberapa vitamin B telah dipelajari dapat mengganggu tidur.
Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, dan E disimpan dalam sel-sel lemak pada saat penyerapan. Perlu diketahui bahwa mengonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dalam dosis besar dapat menjadi racun bagi tubuh.
Bagi kamu yang memang perlu mengonsumsi vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin D sebaiknya dikonsumsi bersama makanan. Sedangkan multivitamin mengandung kombinasi vitamin yang larut dalam air, vitamin dan mineral yang larut dalam lemak, seperti zat besi, tembaga, dan kalsium. Asupan mineral dapat bervariasi, beberapa boleh dikonsumsi saat perut kosong, sementara yang lain disarankan untuk dikonsumsi bersama makanan untuk menghindari gangguan pencernaan.
#Elevate Women