Pesona Perempuan Down Syndrome dalam Kampanye Brand Kecantikan Terkini

Nabila Mecadinisa diperbarui 10 Jun 2021, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Semua perempuan itu cantik. Kalimat ini tentu harus menjadi dasar dari para perempuan untuk bisa berdaya, berkarya, percaya diri, tanpa dibatasi dengan kondisi fisik yang dimilikinya. Hal ini juga digaungkan oleh brand kecantikan ternama ElshéSkin. Keresahan akan stigma cantik di masyarakat membuat banyak perempuan menjadi kurang percaya diri.

Misalnya kulit putih, hidung mancung, langsing, rambut panjang, dan lain sebagainya. Anggapan itu muncul karena adanya standar kecantikan yang keliru di tengah keseharian kita, yang dibawa oleh pemasaran produk-produk kecantikan. Dilandasi oleh keresahan tersebut, ElshéSkin, sebuah merek produk kecantikan asal Indonesia, menggelar kampanye unik dan sarat makna bertema #ImPerfectBeauty, yang menjadi trending topic.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bahwa setiap perempuan Indonesia memiliki potensi kecantikannya masing-masing. Menurut Cyntha Octavia, CEO ElshéSkin, sebagai jenama lokal, ElshéSkin memang memiliki pandangan berbeda terhadap definisi cantik itu sendiri. 

2 dari 3 halaman

Menggandeng model down syndrom

ElshéSkin bekerja sama dengan Namira 23 tahun penyandang down syndrome sebagai model kampanyenya, yang terlihat di akun media sosial @elsheskin.

“Setiap perempuan punya sisi cantiknya tersendiri. Ini tentang bagaimana perempuan bisa percaya diri untuk mengeluarkan dan meng-embrace kecantikannya dengan menyebarkan semangat positif baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Perempuan berjerawat itu normal, tone kulit yg berbeda-beda itu anugerah,” kata Cyntha, dalam rilis yang diterima.

Lewat kampanye #ImPerfectBeauty, ElshéSkin berharap perempuan Indonesia lebih mencintai diri sendiri dan segala kekurangannya. Misalnya, “walupun berjerawat jangan sampai kita merendahkan diri sendiri dan orang lain.”

Ya, jerawat, kulit gelap, dan hal-hal yang sejauh ini dianggap dapat mengurangi nilai kecantikan, sejatinya sesuatu yang normal dimiliki oleh manusia. Bahwasannya, tak ada satu pun manusia yang sempurna, dan ketidaksempurnaan merupakan hal yang dimaklumi karena kita semua #ImPerfectBeauty.

Cyntha menambahkan, bahwa banyak perempuan yang tak sadar bahwa dirinya lebih cantik dari sebatas kondisi fisiknya. “Kamu cantik dengan kekurangan dan kelebihanmu. Let’s embrace our real beauty and our imperfections,” tutur dia.

Menariknya, kampanye ini betul-betul mencuri perhatian karena ElshéSkin bekerja sama dengan empat model dari perempuan yang biasa kita temui sehari-hari mulai dari ibu rumah tangga sampai penyandang down syndrome.

Pemilihan perempuan penyandang down syndrome bukan tanpa alasan. Cyntha Octavia mengatakan, langkah tersebut dapat semakin memperjelas anggapan bahwa nilai kecantikan tak pernah memandang apapun dan siapapun.

“Dengan menggunakan model penyandang down syndrome, kami ingin membuktikan kepada perempuan Indonesia bahwa mereka yang secara medis dianggap memiliki kekurangan, tetap memiliki sisi cantik pada dirinya, jika Namira bisa membuktikan kepercayaan dirinya tentu kita semua bisa” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Berharap bisa meluruskan pandangan keliru akan stigma kecantikan

ElshéSkin bekerja sama dengan Namira 23 tahun penyandang down syndrome sebagai model kampanyenya, yang terlihat di akun media sosial @elsheskin.

Dengan hadirnya kampanye ini, ElshéSkin berharap apa yang mereka lakukan dapat mengatasi keresahan sekaligus meluruskan pandangan keliru tentang kecantikan bagi seluruh perempuan di Indonesia.

Di sisi lain, mereka memastikan bahwa gelaran kampanye ini diiringi dengan pengenalan produk-produk Serum dari ElshéSkin. Namun, Cyntha Octavia mengatakan bahwa kampanye #ImPerfectBeauty tidak menitik beratkan pada penjualan produk, melainkan berfokus pada penyampaian semangat Elsheskin untuk seluruh perempuan di Indonesia.

 

 

 

#Elevate Women