Menunda Investasi? Waspadai 3 Risiko Keuangan yang Akan Dihadapi

Hilda Irach diperbarui 11 Jun 2021, 16:47 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam strategi perencanaan keuangan, investasi merupakan hal yang sangat penting agar memiliki sejumlah dana yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan di masa depan.

Investasi juga berfungsi untuk memberikan kenaikan pada nilai aset dan juga penghasilan di masa yang akan datang, terlebih saat terjadinya inflasi. Selain itu, investasi juga bermanfaat untuk mempersiapkan dana di masa depan, baik itu biaya pendidikan, pensiun, dan lain sebagainya.

Tak dapat dipungkiri, investasi memang memiliki risiko. Semakin tinggi imbal hasil, maka makin tinggi pula risikonya. Namun, setinggi apa pun risiko investasi, akan lebih besar risiko keuangan yang bisa terjadi karena menunda investasi.

Lantas, risiko keuangan apa saja yang bisa dihadapi apabila kita menunda investasi? Berikut ini penjelasannya seperti yang dikutip dari QM Financial.

1.       Tidak ada dana pendidikan untuk anak-anak

Memutuskan untuk berkeluarga, kita harus berpikir jauh ke depan. Dana pendidikan anak mulai dari jenjang TK hingga perguruan tinggi adalah salah satu hal yang harus dipersiapkan

Sebab dalam setiap tahun biaya pendidikan akan selalu ada kenaikan. Meski memilih sekolah negeri yang bebas biaya masuk pun tetap ada biaya tak terduga lainnya. Oleh sebab itu, kamu harus memiliki sejumlah dana untuk pendidikan anak di tiap jenjang.

Perlu diingat, jumlah anak juga akan memengaruhi berapa banyak dana yang harus dipersiapkan. Maka menabung saja tidak akan cukup, investasi adalah sebuah keharusan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

2. Tidak ada dana pensiun

Simak risiko keuangan yang akan dihadapi apabila menunda investasi. (Foto: Unsplash.com/Damir Spanic).

Dana pensiun harus dimiliki oleh siapa pun, baik pekerja lepas, profesional, pemikik bisnis, ataupun karyawan demi kehidupan yang tetap baik di masa tua nanti. Mengharapkan uang pensiun dari BPJS ketenagakerjaan atau dari kantor saja tidak akan cukup.

Indonesia memiliki rata-rata tingkat inflasi 3 persen per tahun, ini artinya kita berpotensi mengalami standar hidup di kemudian hari apabila tidak ada dana pensiun.

3.       Menciptakan sandwich generation yang baru

Kamu tentu tak ingin saat pensiun bergantung pada anak-anak. Sudah menjadi tugas kita semua untuk memutus rantai sandwich generation ini.

Berikan hidup terbaik pada anak-anak dan sebisa mungkin jangan membebankan hidup kita juga pada mereka. Wariskan aset, jangan wariskan risiko keuangan.

Nah, memiliki investasi menjadi pilihan terbaik untuk mencukupi bekal di hari tua dan menghindarkan diri dari berbagai risiko keuangan, salah satunya berutang. Mulailah berinvestasi berapa pun dana yang kamu punya. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, sesuaikan dengan kemampuan, tujuan keuangan, dan profil risiko yang dimiliki.

#Elevate Women