Fimela.com, Jakarta Setelah 11 minggu melakukan tantangan fisik yang intens, tantangan bisnis yang berat, dan drama tinggi di ruang rapat, persaingan akhir 'The Apprentice: ONE Championship Edition' jatuh ke tangan direktur penjualan yang berbasis di Singapura Jessica Ramella dari Venezuela dan mantan juara seni bela diri campuran Louie Sangalang dari Filipina.
Tentu saja, keduanya bukan tipikal sembarangan sehingga bisa sampai sejauh ini. Baik Jessica maupun Louie telah berhasil melalui tekad, ketabahan sejati, dan kerja keras. Tapi mereka melalui jalan yang berbeda untuk sampai ke titik ini.
Final 'The Apprentice: ONE Championship Edition' dijadwalkan tayang pada Senin depan, 14 Juni 2021. Panggung disajikan untuk dua kandidat terakhir dalam memperebutkan tawaran pekerjaan senilai US$250.000 untuk bekerja langsung di bawah Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong sebagai Chief of Staff ONE yang baru.
Lalu siapa yang bakal menjadi ‘The ONE’? Mari lebih mengenal dua nama kandidat terakhir di ‘The Apprentice: ONE Championship Edition’.
Jessica Ramella
Lahir dan besar di Venezuela, Jessica meninggalkan keluarganya dalam situasi sulit pada usia 18 tahun untuk mengukir jalannya sendiri melalui kehidupan. Dia bepergian dari satu negara ke negara lain, mengejar impian profesionalnya di dunia korporat yang keras.
Akhirnya, Jessica mendapatkan pekerjaan sebagai Direktur Penjualan di sebuah perusahaan perangkat lunak internasional terkemuka di Singapura, dimana ia juga mengikuti audisi untuk 'The Apprentice: ONE Championship Edition'.
Sebagai seorang eksekutif, Jessica memiliki banyak pengalaman. Namun, dia menggambarkan aset terbesarnya sebagai kelemahan terbesarnya. Jessica adalah seorang perfeksionis, dan seringkali, dia terlihat terlalu sempurna, yang merupakan sesuatu yang telah diwaspadai Chatri sejak awal.
Jessica juga mendapatkan penghargaan sebagai satu-satunya kandidat yang tidak pernah muncul di posisi tiga terbawah dari sebuah tantangan bisnis. Sebagai salah satu dari dua kandidat di akhir musim, Jessica hanya perlu melakukan wawancara terakhir untuk menjadi 'The ONE'.
Louie Sanggalang
Lahir di Baguio City, Filipina, Louie pernah menjadi pecandu alkohol dan remaja pemberontak yang terlibat perkelahian. Dia menjadi seorang ayah pada usia 21 tahun. Kemudian pada usia 23, Louie didiagnosis menderita kanker usus buntu. Dia selamat dari cobaan itu dan diberi kesempatan hidup kedua, dan saat itulah dia menemukan seni bela diri.
Akhirnya, Louie menjadi seniman bela diri campuran profesional. Dia bahkan merebut URCC Featherweight Championship dan memegang sabuk dari 2003-2005. Pada tahun 2005, Louie menjadi semifinalis di “Kamao: Matira ang Matibay,” acara TV realitas tinju pertama di Filipina.
Setelah karir seni bela diri profesionalnya berakhir, Louie mengalihkan perhatiannya ke bisnis, bekerja di beberapa industri, termasuk keuangan mikro, hiburan, perhotelan, kasino, outsourcing proses bisnis, dan asuransi.
Permainan untuk Siapapun
Baik Jessica maupun Louie adalah pesaing yang tangguh, masing-masing dengan kekuatan dan kelemahannya sendiri. Mereka berdua berhasil dan gagal dalam kompetisi ini, tetapi di atas semua itu, mereka telah menunjukkan keterampilan yang mengesankan dan membedakan diri mereka dari kandidat global lainnya.
Di final, Chatri dan tamu istimewa Anthony Tan, CEO Grab, akan menempatkan Jessica dan Louie melalui wawancara yang intens – mungkin wawancara kerja terberat dalam hidup mereka – untuk menemukan siapa mereka sebenarnya. Kedua CEO akan berusaha untuk meruntuhkan tembok mereka dan mencapai inti kepribadian mereka untuk membuat keputusan akhir dan memahkotainya sebagai 'The ONE'.
'The Apprentice: ONE Championship Edition' mengundang 16 kontestan yang dipilih dari seluruh dunia untuk bersaing dalam permainan bisnis dan tantangan fisik yang berisiko tinggi. Pemenangnya akan menerima tawaran pekerjaan senilai US$250.000 untuk bekerja langsung di bawah Chairman dan CEO Chatri Sityodtong selama satu tahun sebagai anak didiknya di Singapura.