Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kenali 3 Gaya Hidup yang Bertanggung Jawab Demi Melindungi Bumi

Anisha Saktian Putri diperbarui 07 Jun 2021, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejak tahun 1974, Hari Lingkungan Hidup Sedunia telah diperingati sebagai acara tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini guna meningkatkan pentingnya lingkungan yang sehat dan hijau dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya itu beragam hal harus diwujudkan untuk memecahkan isu lingkungan dengan menerapkan beberapa solusi lingkungan yang positif oleh pemerintahan, sektor bisnis dan masyarakat untuk melindungi bumi dari kerusakan.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 adalah “Restorasi Ekosistem” dan akan menjadi peluncuran UN Decade on Ecosystem Restoration. Restorasi ekosistem dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. seperti menanam pohon, membuat kota hijau, membangun kembali taman, merubah pola makan atau membersihkan sungai dan pantai.

Tinggal di salah satu kota metropolitan terbesar seperti Jakarta dengan ekosistem yang sehat, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, perubahan iklim dapat teratasi, dan gaya hidup berkelanjutan mampu dijalani. 

Dengan merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, ada 3 gaya hidup perkotaan yang dapat dilakukan untuk memulihkan ekosistem bumi:

2 dari 4 halaman

1. Sustainable Shopping

Ilustrasi tas belanja ramah lingkungan/dok. Denisse Unsplash

Berbelanja merupakan sebuah kebutuhan, baik belanja bulanan, atau secara instan di minimarket/ restoran. Namun ketika berbelanja, tahukah seberapa banyak sampah plastik yang kalian hasilkan? Berdasarkan data dari greeneration.org, Indonesia menghasilkan estimasi 64 juta ton sampah setiap tahunnya dengan masing-masing 60% dari sampah organik dan 15% dari plastik, bahkan mencapai 67.8 juta ton pada tahun 2020.

Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi sampah plastik melalui sustainable shopping, seperti: Berbelanja dari toko grosir zero-waste, membawa tas reusable ketika berbelanja, dan menggunakan tempat makan dan tumbler ketika membeli makanan/minuman dari restoran.

3 dari 4 halaman

2. Sustainable home

Ilustrasi buang sampah pada tempatnya/dok. unsplash Gary

Sebuah rumah yang sustainable menghasilkan sampah rumah tangga yang lebih sedikit. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah harian, seperti, mengurangi sampah dengan membuat makanan berjumlah moderat untuk menghindari makanan menjadi mubazir, memisahkan sampah menjadi tiga kategori; sampah organik (sisa makanan), sampah anorganik (kertas, plastik, kardus), dan sampah bahan berbahaya dan beracun (baterai, obat-obatan, minyak, kabel, dan cat). Dan mulai pengomposan dari limbah organik di rumah. 

4 dari 4 halaman

3. Sustainable commuting

Ilustrasi bersepeda. Sumber foto: unsplash.com/Coen van den Broek

Polusi udara juga merupakan sebuah perhatian, dan dapat dikurangi dengan penggunaan kendaraan pribadi yang lebih sedikit. Bahkan, Jakarta menyediakan banyak opsi kendaraan umum yang menghubungkan hampir ke seluruh area dengan harga terjangkau. Kalian dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi kendaraan, seperti: Berjalan kaki sebisa mungkin, menggunakan kendaraan umum, menggunakan sepeda. 

Gaya hidup sustainable  di sebuah kota yang berkelanjutan adalah salah satu membantu mengembalikan ekosistem kita. Jakarta adalah adalah aglomerasi urban terbesar kedua di dunia dan sedang menjalani sebuah transformasi, terutama dalam mempromosikan solusi smart untuk tantangan lingkungan. 

Kerjasama sister city antara Jakarta dan Berlin berkontribusi untuk ini dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 melalui percepatan transformasi digital dan transformasi City 4.0 di Jakarta. Selama proyek Smart Change, yang didanai oleh Uni Eropa, pertukaran pengetahuan oleh pendukung kota pintar yang berdedikasi bersama-sama berkontribusi untuk pembuatan kebijakan untuk mendukung kota Jakarta yang berkelanjutan.

#elevate women