Suka Kepo? Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Positif Bersama Google

Adinda Tri Wardhani diperbarui 05 Jun 2021, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang rasa ingin tahu yang tinggi dan menggebu kerap tak terbendung. Apa artinya…?”, “Siapa…?”, atau “Bagaimana caranya...?”, adalah segelintir dari pertanyaan yang hadir setiap harinya. Biasanya orang-orang akan langsung mencari petunjuk menuju ke laman pencarian Google sambil terus menggali atau dalam istilah kekinian dikenal dengan sebutan kepo.

Di antara triliunan pencarian di Google di seluruh dunia setiap tahunnya, paling tidak, 15% kueri/ kata kunci yang diproses adalah kueri/ kata kunci yang baru setiap harinya. Baik itu mencari kabar terkini tentang suatu berita yang sedang ramai diperbincangkan hingga panduan langkah demi langkah tentang soal matematika, atau visual 3D anatomi manusia untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. 

Melalui inisiatif #Kepositif, Google ingin mendorong masyarakat Indonesia untuk  kepo terhadap hal-hal positif. Mendorong semangat untuk mengulik, memahami, hingga menginspirasi untuk mengambil langkah dan membawa perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

 “Di Google kami terus berinovasi untuk mempermudah pencarian. Misal, dari yang tadinya hanya bisa mencari dengan teks, sekarang bisa pakai suara atau kamera ponsel. Kenapa? Karena kami percaya dua hal. Pertama bahwa setiap pertanyaan pasti ada jawaban asal mau kita cari. Kedua bahwa ada kekuatan dibalik sebuah pertanyaan. Pencarian yang iseng hari ini, bisa menentukan hari esok apabila didorong oleh rasa ingin tahu dan semangat perubahan.”, jelas Fida Heyder, Head of Consumer Marketing, Google Indonesia.

Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Seluruh Dunia tanggal 5 Juni 2021, #Kepositif berbagi cerita tentang Melati Wijsen, seorang remaja yang semangat aktivisme dan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup diawali dari sebuah keresahan akan meningkatnya sampah plastik yang mengotori pantai di sekitar tempat ia tinggal dan rasa penasaran akan dampak dari sampah plastik bagi lingkungan. 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Bye Bye Plastic Bags

Bermodal kekepoan dan ngulik di Google Search, Melati dan adiknya menginisiasi Bye Bye Plastic Bags atau Gerakan Selamat Tinggal Kantong Plastik dan bertekad untuk membebaskan Bali dari ancaman penggunaan kantong plastik.

Kegigihan Melati dan dukungan masyarakat berhasil mendorong pemerintah daerah Bali untuk mengeluarkan larangan penggunaan kantong dan sedotan plastik di tahun 2019. Cerita Melati adalah kisah nyata bagaimana kekepoan atau sebuah rasa ingin tahu dapat menginspirasi suatu gerakan nyata dan membawa perubahan.