Usung 3 Gaya Hidup Perkotaan yang Sustainable untuk Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Adinda Tri Wardhani diperbarui 04 Jun 2021, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejak tahun 1974, Hari Lingkungan Hidup Sedunia telah diperingati sebagai acara tahunan yangdiselenggarakan setiap tanggal 5 Juni. Ini guna meningkatkan pentingnya lingkungan yang sehat dan hijau dalam kehidupan masyarakat, sertauntuk memecahkan isu lingkungan dengan menerapkan beberapa solusi lingkungan yangpositif oleh pemerintahan, sektor bisnis dan masyarakat.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 adalah “Restorasi Ekosistem” dan akan menjadi peluncuran UN Decade on Ecosystem Restoration. Restorasi ekosistem dapat dilakukan dalam berbagai bentuk:menanam pohon, membuat kota hijau, membangun kembali taman, merubah pola makan ataumembersihkan sungai dan pantai.

Kini penting untuk mendorong kesadaran dan melindungi lingkungan sekitar. Kita adalah generasi yang bisa melindungi dan bertanggung jawab untuk memperhidup alam, sertamembantu menyembuhkan bumi. Dengan ini, generasi setelah kita dapat menikmati bumiyang lebih sehat dengan kondisi kehidupan yang berkelanjutan.

Tinggal di salah satu kota metropolitan terbesar seperti Jakarta dengan ekosistem yang sehat, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, perubahan iklim dapat teratasi, dan gaya hidup berkelanjutan mampu dijalani. Dengan merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, ada 3 gaya hidup perkotaan yang dapat kamu lakukan untuk memulihkan ekosistem bumi:

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

1. Sustainable Shopping

Ilustrasi belanja. Sumber foto: unsplash.com/Mein Deal.

Berbelanja merupakan sebuah kebutuhan, baik belanja bulanan, atau secara instan di minimarket atau restoran. Namun ketika berbelanja, tahukah seberapa banyak sampah plastik yang kalian hasilkan?

Berdasarkan data dari greeneration.org, Indonesia menghasilkan mencapai 67.8 juta ton sampah pada tahun 2020. Rata-rata 64 juta ton sampah setiap tahunnya, sampah organik 60% dan 16 % plastik.

Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi sampah plastik melalui sustainable shopping, seperti berbelanja dari toko zero-waste bulk, membawa tasreusable bagketika berbelanja dan menggunakan tempat makan dan tumbler ketika membeli makanan & minuman dari restoran.

3 dari 4 halaman

2. Sustainable Home

Ilustrasi tempat sampah. (dok. Unsplash.com/Paweł Czerwiński @pawel_czerwinski)

Sebuah rumah yang sustainable menghasilkan sampah rumah tangga yang lebih sedikit. Ada beberapasolusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah harian, yaitu dengan cara mengurangi sampah dengan membuat makanan berjumlah moderat untuk menghindari makanan menjadi mubazir. Jangan lupa, mulai pengomposan dari limbah organik di rumah, dan memisahkan sampah menjadi tiga kategori: sampah organik (sisa makanan), sampah anorganik (kertas, plastik, kardus), dan sampah bahan berbahaya dan beracun (baterai, obat-obatan, minyak, kabel, dan cat).

4 dari 4 halaman

3. Sustainable Commuting

Ilustrasi Bersepeda (dok. Unsplash.com/@flo_karr)

Polusi udara juga merupakan sebuah perhatian, dan dapat dikurangi dengan penggunaan kendaraan pribadi yang lebih sedikit. Bahkan, Jakarta menyediakan banyak opsi kendaraan umum yang menghubungkan hampir ke seluruh area dengan harga terjangkau. Kita  dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi kendaraan dengan beberapa cara. Seperti berjalan kaki sebisa mungkin, menggunakan kendaraan umum, dan berkendara dengan sepeda untuk commuting.

Kita dapat juga berpartisipasi dengan mendukung beberapa hal seperti proyek Smart Change sebagai bagian dari unit Jakarta Smart City yang telah bermitra dengan JakLingko, Transjakarta, MRT, LRT, dan berbagai organisasi non-pemerintah di bidang mobilitas di Jakarta untuk membahas mengenai solusi untuk sebuah ekosistem seamless and sustainable mobility.

Gaya hidup sustainable di sebuah kota yang berkelanjutan adalah salah satu usaha untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan membantu mengembalikan ekosistem kita. Jakarta adalah adalah aglomerasi urban terbesar kedua di dunia dan sedang menjalani sebuah transformasi, terutama dalam mempromosikan solusi smart untuk tantangan lingkungan.

Kerjasama sister city antara Jakarta dan Berlin berkontribusi untuk ini dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 melalui percepatan transformasi digital dan transformasi City 4.0 di Jakarta. Selama proyek Smart Change ,yang didanai oleh Uni Eropa, pertukaran pengetahuan oleh pendukung kota pintar yang berdedikasi bersama-sama berkontribusi untuk pembuatan kebijakan untuk mendukung kota Jakarta yang berkelanjutan.

 

Suasana sepi saat Lebaran di salah satu stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (24/5/2020). Di tengah pandemi virus corona COVID-19, pengguna MRT terpantau sepi dan tak seperti libur Lebaran sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)