Fimela.com, Jakarta Kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih sangat rendah. Berdasarkan data di Indonesia hanya 5 dari 10 remaja putri yang tahu tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) saat pertama kali menstruasi.
Padahal menurut dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Dwiana Ocviyanti, mengatakan manajemen kebersihan menstruasi yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan reproduksi.
“Kalau darah menstruasi tidak dibersihkan dengan baik. Maka darah ini akan menjadi sarang berkembang biaknya bakteri. Sehingga dapat menimbulkan infeksi saluran reproduksi, infeksi saluran kemih, infeksi jamur, bahkan peningkatan risiko kanker serviks,” terangnya dalam webinar, Kamis (27/05/2021).
Dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi yang jatuh pada tanggal 28 Mei, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) bersama Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, didukung oleh Mundipharma Indonesia membagikan cara membersihkan alat reproduksi yang benar pada saat menstruasi. Berikut selengkapnya seperti yang dipaparkan oleh Dwiana Ocviyanti.
1. Cuci bersih pembalut yang sudah dipakai
Bagi sebagian orang mencuci pembalut tidak diperlukan karena sifatnya yang disposable. Namun, demi kebersihan, Dwiana mengingatkan pembalut yang sudah dipakai harus dicuci dengan air bersih sebelum akhirnya dibungkus menggunakan kantung dan dibuang ke tempat sampah.
2. Ganti pembalut setiap 4 – 5 jam sekali
Menurut data di Indonesia, hanya 1 dari 3 remaja putri yang mengganti pembalutnya setiap 4-5 jam sehari. Sisanya mengganti pembalut hanya 2 kali sehari.
Hal ini sangat membahayakan kesehatan alat reproduksi, karena bisa meningkatkan risiko infeksi saluran reproduksi hingga kanker serviks. Oleh karena itu, pastikan kamu rutin menggantinya setiap 4 hingga 5 jam sekali. “Bahkan jika darah pada pembalut tersebut sedikit, pembalut tetap harus diganti,” ujar Dwiana.
3. Mandi 2 kali sehari
Untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh secara menyeluruh, pastikan kamu mandi dua kali sehari. Dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan selepas mencuci dan mengganti pembalut.
4. Gunakan air bersih saat membersihkan area kewanitaan
Cucilah area kewanitaan dengan air bersih yang mengalir. Selain itu, perhatikan pula arah saat membersihkan vagina.
“Cara membersihkannya juga spesial. Jangan dari belakang ke depan, tetapi dari depan ke belakang. Istilah depan itu dari arah saluran kemih menuju ke anus. Karena daerah anus ini merupakan area yang paling kotor, yang bisa membawa bakteri jika kita membersihkan dari arah sebaliknya,” kata Dwiana.
5. Pilihlah cairan pembersih vagina yang sesuai dengan pH normal
Jika kamu memilih menggunakan cairan pembersih untuk memastikan area kewanitaan bersih secara maksimal, Dwiana merekomendasikan untuk menggunakan cairan pembersih yang sesuai pH normal.
Idealnya pH normal vagina adalah 3.4 hingga 4.5. Jadi cairan pembersih yang benar adalah yang mengandung pH sekitar itu, namun jangan takut untuk menggunakan cairan pembersih yang lebih rendah, karena itulah yang paling ideal.
“Kalau tidak ada, maka air saja sudah cukup. Jangan menggunakan sabun badan untuk membersihkan vagina. Karena sabun badan mengandung pH yang sangat tinggi. Yaitu sekitar 9 – 10. Jika dibiarkan, maka memungkinkan area kewanitaanmu menjadi iritasi.” terangnya.
#Elevate Women