Gerhana Matahari, Fenomena Langka yang Berbahaya bagi Kesehatan Mata

Vinsensia Dianawanti diperbarui 27 Mei 2021, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Selain Gerhana Bulan yang baru terjadi kemarin, Gerhana Matahari juga merupakan fenomena alam yang langka. Namun jika dibandingkan dengan Gerhana Bulan, Gerhana Matahari merupakan fenomena yang lebih jarang terjadi.

Pada 2021, Gerhana Matahari diprediksikan akan terjadi pada 10 Juni mendatang. Jenis Gerhana Matahari yang muncul merupakan Gerhana Matahari Cincin yang juga disebut sebagai cincin api.

Fenomena Gerhana Matahari ini terjadi ketika bulan melintar di antara Matahari dan Bumi. Namun tidak sepenuhnya memenuhi matahari. Menciptakna cincin yang bersinar di sekitar bayangan. NASA menyebut Gerhana annular khusus ini hanya akan terlihat di Kanada Utara, Greenland, dan Rusia.

Gerhana Matahari terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada di satu garis lurus. Hal ini karena Bumi berevolusi mengitari Matahari dan Bulan yang berkedudukan sebagai satelit Bumi bergerak mengitari bumi setiap harinya atau disebut sebagai revolusi Bulan.

 

2 dari 3 halaman

Bahaya melihat Gerhana Matahari secara langsung

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin Credit: pexels.com/Joonas

Cantiknya fenomena Gerhana Matahari kerap menjadi godaan untuk melihatnya secara langsung. Namun apabila kita melihat secara langsung ke fotosfer Matahari atau bagian cincin terang dari Matahari akan menyebabkan kerusakan permanen pada retina mata. Meski hanya melihatnya beberapa detik saja.

Hal ini disebabkan fotosfer akan memancarkan radiasi tiggi sehingga kerusakan yang dapat ditimbulkan akan dapat menyebabkan katarak hingga kebutaan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengamati Gerhana Matahari mengenakan pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Tidak disarankan menggunakan kacamata hitam karena tidak dapat menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. 

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#Elevate Women