Fimela.com, Jakarta Nggak terasa pandemi sudah berlangsung selama setahun lamanya. Cukup banyak perusahaan yang terdampak langsung, bahkan nggak sedikit yang tumbang. Untungnya 'momen buruk' ini nggak berlangsung berlarut-larut, karena perlahan tapi pasti banyak perusahaan pula yang sukses mengatur ulang strategi hingga mampu meraih pundi-pundi keuntungan alias cuan besar.
Kerennya, meski baru memasuki kuartal pertama 2021, cuan besar ini pun sudah didapatkan oleh beberapa perusahaan. Salah satunya adalah Indosat Ooredoo. Hal ini pun bisa diketahui lewat hasil laporan keuangan perusahaan telekomunikasi ini yang dipaparkan secara gamblang pada kuartal pertama 2021. Seperti apa?
Bisnis Tumbuh Subur Hingga Raih Keuntungan Berlipat
Sekalipun 2021 masih separuh jalan, tetapi bisnis Indosat Ooredoo terbilang tumbuh subur sejak awal tahun. Bahkan pada kuartal pertama 2021, Indosat Ooredoo meraih untung berlipat. Betapa tidak, berdasarkan hasil kinerja keuangan perusahaan hingga 31 Maret 2021 diketahui jika total pendapatan Indosat Ooredoo tumbuh sebesar 12,6% YoY menjadi Rp7,3 triliun.
Selain itu, pendapatan seluler meningkat sebesar 12,5% YoY menjadi Rp6 triliun. Begitu juga dengan bisnis enterprise terlihat kembali pulih pada kuartal pertama 2021 dengan pertumbuhan pendapatan enterprise (YoY) sebesar 17,1% menjadi Rp1,3 triliun.
Nggak hanya itu, EBITDA juga meningkat 42.5% YoY, mencapai Rp3,4 triliun. Hal ini karena kombinasi pertumbuhan top line dan efisiensi biaya yang berkontribusi pada pertumbuhan margin EBITDA sebesar +9,7pp YoY mencapai 46,2% di kuartal pertama 2021. Menariknya hasil ini menjadi yang tertinggi dalam tujuh kuartal terakhir.
Kerennya lagi, Indosat Ooredoo juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp172 miliar, meningkat pesat sebesar Rp778 miliar dibandingkan dengan kuartal pertama 2020. Indosat Ooredoo juga mencatat basis pelanggan yang sehat dengan 60 juta pelanggan setia atau tumbuh 7% YoY. Pendapatan rata-rata per Pelanggan (ARPU) meningkat 11% YoY menjadi Rp32,7 ribu. Hal ini didorong pertumbuhan trafik data yang signifikan atau meningkat 46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Terlepas berbagai tantangan operasional yang berlangsung akibat pandemi Covid-19, Indosat Ooredoo telah mencetak kinerja awal yang memuaskan di 2021. Momentum pertumbuhan kami terus terbangun, tercermin dari pertumbuhan pendapatan dua digit dan kinerja EBITDA yang solid, serta mencatatkan laba bersih," ungkap President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama.
Pertahankan Status Operator Nomor 2 Terbesar di Indonesia
Indosat Ooredoo pun sukses mempertahankan statusnya sebagai operator nomor 2 terbesar di Indonesia, setelah sukses membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal pertama 2021. Capaian ini didasarkan pada jumlah pelanggan dan pendapatan.
Selain itu, berdasarkan data analisa BRI Danareksa Sekuritas yang dihimpun investor.id, pendapatan perseroan tumbuh 6,9% menjadi Rp27,92 triliun pada 2020 dibandingkan 2019 senilai Rp26,11 triliun. Kerennya tingkat pertumbuhan dan pendapatan peseroan ini jauh melampaui sang kompetitor yang hanya membukukan tingkat pertumbuhan 3,5% dari Rp23,13 triliun menjadi Rp26 triliun.
Nggak hanya itu, Indosat Ooredoo juga mencatatkan jumlah pelanggan sebesar 1,7% dari 59,3 juta menjadi 60,3 juta pelanggan dengan ARPU campuran meningkat menjadi Rp31,9 ribu. Sementara sang kompetitor hanya meraih jumlah pelanggan sebesar 57,89 juta dengan rerata ARPU campuran naik menjadi Rp36 ribu dalam periode yang sama.
Keunggulan lain juga didapatkan dari sisi infrastruktur. Jaringan BTS 4G Indosat Ooredoo telah mencapai 62.900 unit hingga akhir 2020, dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 48.000 unit. Jumlah itu pun melampaui BTS 4G milik operator lain yang hanya sebanyak 54.300 unit dalam periode yang sama.
Selain itu, dari sisi trafik data, Indosat Ooredoo melonjak 52,8% dari 3.211 petabytes menjadi 4.907 petabytes hingga akhir 2020. Lagi-lagi pencapaian tersebut mengalahkan sang kompetitor dengan data trafik hanya tumbuh 46,7% dari 3.320 petabytes menjadi 4.869 petabytes. Inilah yang akhirnya membuat Indosat Ooredoo mampu mempertahankan statusnya sebagai operator telekomunikasi terbesar nomor 2 di Indonesia.
Bakal Jadi Patokan Baru Kinerja Keuangan Selanjutnya
Lebih lanjut, Ahmad menambahkan jika kinerja kuartal pertama ini bakal menjadi patokan baru untuk kinerja keuangan Indosat Ooredoo selanjutnya. "Strategi kami untuk menyediakan produk yang sederhana dan relevan, didukung oleh upaya kami mempertahankan keunggulan jaringan, telah mendorong akselerasi posisi kami dalam pangsa pasar seluler dan rebound yang kuat dalam bisnis perusahaan kami," imbuhnya.
Di samping itu, laporan kinerja Indosat Ooredoo pada kuartal pertama 2021 juga membawa kabar baik dengan mengumumkan penandatanganan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.
Setidaknya transaksi senilai Rp11 triliun sebagai modal bagi Indosat Ooredoo untuk membangun pertumbuhan yang solid, baik melalui pengembangan lebih lanjut pada kinerja jaringannya, maupun peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif, dihasilkan lewat perjanjian tersebut. Hal ini demi memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan.
Indosat Ooredoo pun turut menyampaikan terima kasihnya kepada para pelanggan setia, karena turut mendukung pertumbuhan perusahaan, khususnya pada kuartal pertama 2021.
"Saya ingin berterima kasih kepada pelanggan setia dan semua pemangku kepentingan kami atas dukungannya selama ini, yang telah memotivasi kami untuk mencetak hasil yang luar biasa ini. Kami terus berkomitmen untuk memastikan konektivitas serta ketersediaan produk dan layanan digital yang dibutuhkan masyarakat di seluruh Indonesia selama masa sulit ini dan untuk mempercepat transformasi Indonesia menjadi bangsa yang digital," pungkas Ahmad.