Fimela.com, Jakarta Qadha sendiri mempunya makna memenuhi atau melaksanakan. Adapun menurut istilah dalam Ilmu Fiqh, arti qadha adalah pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam.
Seseorang yang melakukan puasa qadha harus mengucapkan niat berpuasa di malam harinya. Niat puasa qadha juga bisa dilafalkan usai makan sahur. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, “ Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna)
Niat Puasa Qadha
Adapun niat puasa qadha:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala.”
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
What's On Fimela
powered by
Tata Cara Pelaksanaan Puasa Qadha
Puasa qadha dilakukan sebanyak jumlah hari yang hilang selama menjalankan puasa bulan Ramadan sebelumnya. Hukum puasa qadha adalah wajib dilakukan orang setiap muslim yang berhalangan di bulan Ramadhan lalu. Sementara syarat puasa qadha adalah baligh, berakal sehat, dan tidak memiliki halangan.
Puasa qadha juga dapat dilakukan secara berurutan atau terpisah yang terpenting sesuai dengan jumlah puasa yang diganti. Hal ini sesuai dengan sebuah hadis "Qadha' (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni)
Puasa qadha harus dilaksanakan sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan. Tetapi bagaimana jika seseorang lupa berapa banyak puasa qadha yang harus dilakukan? Maka sebaiknya mengambil jalan tengahnya. Yaitu menentukan jumlah hari yang paling maksimum. Contohnya jika seseorang lupa apakah ia harus mengqadha puasa sebanyak 5 atau 6 hari. Maka sebaiknya ia memilih yang keenam. Karena lebih dalam berpuasa lebih baik daripada kurang.
Itulah ulasan mengenai niat dan tata cara mengganti puasa atau menqadha puasa. Semoga bermanfaat.
Sumber: Dream.co.id
#ElevateWomen