Fimela.com, Jakarta Air klorofil sebenarnya telah mendapatkan popularitas sejak tahun 2016 dan kini air klorofil diklaim dapat membantu mengobati jerawat dan kulit yang meradang, mengurangi bau badan, mencegah kanker, dan mendukung kesehatan usus. Dalam berbagai video yang viral, ditunjukkan perubahan kulit dari waktu ke waktu karena air klorofil yang diminum.
Pertama, penting untuk diingat bahwa suplemen makanan tidak berada di bawah semua jenis persetujuan FDA. Sehingga, untuk menilai keefektifan klorofil cair yang sebenarnya, kamu perlu melihat klorofilin, bentuk klorofil semi sintetis yang ditemukan dalam klorofil cair yang berbeda dari versi alami yang terkandung dalam tumbuhan.
Bentuk ini memungkinkan untuk dicampur ke dalam air dan larut dengan baik. Namun, jumlah penelitian manusia yang terbatas tentang efek klorofilin pada kulit berfokus pada aplikasi topikal, berlawan dengan konsumsi, seperti dilansir dari huffpost.com.
Klorofil mungkin memiliki manfaat potensial bagi kulit karena sifat antioksidannya membantu anti penuaan dan juga memiliki sifat anti-inflamasi untuk membantu mengobati jerawat, tetapi sekali lagi, penilitiannya masih terbatas. Pada akhirnya, para ahli menyarankan untuk tidak mengandalkan klorofil sebagai satu-satunya antioksidan atau pengobatan jerawat yang kamu lakukan.
What's On Fimela
powered by
Manfaat air klorofil
Kamu bisa mendapatkan manfaat klorofil secara alami dengan makan sayuran hijau, minum matcha atau mengonsumsi spirulina. Sebuah studi tunggal pada tikus menemukan bahwa meminum klorofilin yang dicampur dengan air dapat mengatur mikrobioma usus, namun ini tidak memberikan cukup bukti untuk merekomendasikan klorofil guna meningkatkan kesehatan usus.
Jika diminum, kamu mungkin mengalami efek samping diare atau tinjau berwarna hijau. Beberapa orang lainnya mengalami reaksi alergi atau mengalami kram perut.
Minum air klorofil tidak mungkin merusak kulit, tapi masih belum jelas apakah klorofilin memiliki dampak buruk lainnya pada tubuh saat kamu menggunakannya dalam jangka panjang, karena satu-satunya data keamanan yang ada saat ini adalah mengonsumsi 300 miligram setiap hari hingga 3 bulan. Bagi kamu yang sedang hamil atau menyusui, belum ada data keamanannya.
Namun, para dokter cenderung akan menyarankan kamu untuk menghindari minum klorofilin selama periode ini, karena ini dapat meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari, seperti beberapa antidepresan atau obat tekanan darah. Intinya, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi apapun.
Saksikan video menarik setelah ini
#Elevate Women