Fimela.com, Jakarta Berkarier atau tidak berkarier, bekerja atau tidak bekerja, setiap perempuan punya pilihannya masing-masing. Saya sendiri memilih untuk bekerja selepas lulus kuliah. Tepatnya setelah lulus kuliah tahun 2011 lalu, keseharian saya tak lepas dari bekerja. "Tak terasa" sudah sepuluh tahun berlalu dan selama satu dekade ini pula rutinitas bekerja sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup.
Sepuluh tahun menjadi perempuan yang bekerja, pastinya ada banyak pengalaman baru yang didapatkan. Dari banyaknya pengalaman yang ada, ada sejumlah hal penting yang saya sadari. Ada hal-hal terkait kesuksesan dan kehidupan yang saya maknai dengan cara berbeda.
1. Tiap Orang Punya Cara Sendiri Mendefinisikan Kesuksesan
Seiring waktu berjalan, saya menyadari bahwa tiap orang punya caranya sendiri dalam memaknai kesuksesan. Bahkan tiap orang punya cara sendiri mewujudkan kesuksesan berdasarkan versi masing-masing. Baik bekerja di kantor maupun bekerja di rumah, sama-sama bisa membuat seorang perempuan sukses. Rendah tingginya jabatan atau sedikit banyaknya penghasilan bukan satu-satunya paramater kesuksesan. Seringkali kesuksesan adalah sesuatu yang ketika dicapai bisa memberikan kepuasan batin.
What's On Fimela
powered by
2. Kesehatan Tubuh dan Pikiran Sama-Sama Penting
Kadang ketika sudah keasyikan bekerja, jadi lupa untuk menjaga kesehatan. Bahkan sekadar meluangkan waktu beberapa menit untuk berolahraga seakan tak sempat. Padahal kondisi tubuh tidak bisa terus divorsir untuk bekerja. Belum lagi dengan tekanan dan stres bekerja, jika tak ditangani dengan baik bisa mengganggu kesehatan pikiran juga. Mengambil cuti untuk beristirahat sama pentingnya dengan bekerja memenuhi tenggat waktu.
3. Kegagalan adalah Hal yang Biasa
Kadang ada target tertentu dalam karier yang tak terwujud. Bahkan ada pekerjaan yang gagal dilakukan dengan baik. Ada target pekerjaan yang kadang juga gagal untuk dicapai. Semua itu jelas membuat kita tertekan. Namun, bukan berarti harus putus asa begitu saja. Justru dari situ perlu mendapat motivasi yang lebih kuat untuk bekerja dengan lebih giat lagi. Mengatur prioritas kerja yang lebih baik lagi.
4. Tiap Orang Punya Garis Start Berbeda dalam Berkarier
Ada yang sudah sukses berbisnis di usia 20an, tapi ada juga yang malah baru akan mulai kembali bekerja di kantor di usia 30an. Ada yang bisa langsung dapat jabatan tinggi di sebuah perusahaan karena sudah punya banyak pengalaman bekerja saat kuliah. Ada juga yang butuh waktu tahunan untuk bisa sekadar bertahan pada posisi yang sama. Apa pun pencapaian yang dimiliki, semua itu perlu disyukuri. Garis awal dan latar belakang tiap orang di dunia bekerja berbeda-beda satu sama lain, jadi tak bisa disamaratakan dalam menakar keunggulan tiap orang.
5. Selalu Ada Kesempatan untuk Belajar Hal Baru
Tak pernah ada kata terlambat untuk memelajari hal baru. Selalu ada cara untuk memiliki dan mengasah kemampuan baru. Dunia bekerja bisa sangat dinamis. Sehingga perlu keberanian dan kemampuan untuk senantiasa belajar hal-hal baru dalam perjalanannya. Untuk mengembangkan diri dan menggali potensi, tak boleh berhenti belajar.
"The key to pursuing excellence is to embrace an organic, long-term learning process, and not to live in a shell of static, safe mediocrity. Usually, growth comes at the expense of previous comfort or safety."— Josh Waitzkin
Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, hal penting apa yang dipelajari dan dipahami dalam perjalanan berkarier atau menjadi perempuan bekerja selama ini? Semoga dengan karier atau pekerjaan yang kita tekuni saat ini, kita bisa menghadirkan manfaat yang lebih banyak ya.
#ElevateWomen