Fimela.com, Jakarta Masalah gangguan mental dan gangguan kecemasan bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Salah satunya seperti Kendall Jenner. Sosok model cantik berkebangsaan Amerika Serikat ini mengaku mengalami gangguan mental. Bahkan saking parahnya, Kendall Jenner harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Hal ini terungkap dalam sebuah wawancara majalah, Open-Minded: Unpacking Anxiety, Kendall Jenner mengaku telah mengidap gangguan kecemasan. Dia juga mengidap Hypochondria, gangguan yang membuat seseorang merasa memiliki penyakit.
Gangguan mental tersebut diidap Kendall Jenner selama bertahun-tahun sebagai efek dari popularitasnya sejak kecil.
“Aku pikir terlalu banyak bekerja dan berada dalam situasiku saat ini yang membuatnya tak terkendali. Aku pernah mengalami saat-saat di mana aku harus dilakukan ke rumah sakit karena aku merasa jantungku sangat berdebar dan aku tidak bisa bernapas," ungkap Kendall Jenner.
Selain sesak napas, Kendall mengatakan bahwa ia kerap kali merasa anggota tubuhnya mati rasa. Saking tak terkontrolnya, Kendall merasa dirinya sekarat dan ingin dilarikan ke rumah sakit.
What's On Fimela
powered by
Gangguan kecemasan bisa menimpa siapa saja
Menceritakan soal gangguan mentalnya bukan hal yang mudah bagi Kendall. Menurutnya, banyak orang yang tidak percaya dengan masalahnya lantaran latar belakangnya yang berkecukupan.
"Pasti ada orang-orang yang berkomentar, 'Oh apa yang harus dia khawatirkan? Kenapa dia cemas?'. Saya memang menjalani gaya hidup yang sangat istimewa dan luar biasa. Saya gadis yang sangat diberkati, tapi ingat saya masih manusia biasa,” ungkapnya.
“Tak peduli apa yang dimiliki atau tidak dimiliki seseorang, bukan berarti mereka tak punya perasaan dan emosi. Menjadi kaya dan terkenal bukan berarti tidak bisa menimpa gangguan itu,” lanjutnya.
Gangguan kecemasan ini semakin diperburuk saat pandemi Covid-19 menyerang dunia. Kendall mengaku merasa khawatir tertular virus tersebut.
"Namun, sekarang aku merasa baik-baik saja, isolasi mandiri yang ketat membuatku semakin terbiasa. Justru aku khawatir terkait aturan pembatasan Covid-19 yang telah dicabut. Jika aku pergi makan malam atau melihat beberapa temanku lagi yang tidak biasa aku temui sepanjang tahun lalu, itu membuatku cemas.” pungkasnya.
Apa itu gangguan kecemasan?
Rasa cemas sejatinya merupakan hal yang normal terjadi pada setiap orang. Perasaan ini datang dan pergi, tetapi tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Namun, dalam kasus gangguan kecemasan, perasaan takut mungkin menyertaimu sepanjang waktu. Itu intens dan terkadang mengganggu aktivitas sehari-hari.Jenis kecemasan ini dapat menyebabkan kamu berhenti melakukan hal-hal yang disukai. Jika tidak ditangani, kecemasan akan semakin parah.
Melansir dari Healthline, gejala kecemasan yang biasa terjadi ini meliputi peningkatan detak jantung, peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, kegelisahan, hingga kesulitan berkonsentrasi.Peneliti tidak yakin penyebab pasti dari kecemasan. Tapi, kemungkinan kombinasi faktor berperan. Ini termasuk faktor genetik dan lingkungan, serta kimia otak.
Apa pengobatan untuk kecemasan?
Setelah kamu didiagnosis memiliki gangguan kecemasan, maka kamu dapat mencari opsi pengobatan dengan dokter. Bagi sebagian orang, perawatan medis tidak diperlukan. Perubahan gaya hidup mungkin cukup untuk mengatasi gejalanya.
Namun, dalam kasus sedang atau parah, pengobatan dapat membantu Anda mengatasi gejala dan menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih terkendali.
Perawatan untuk kecemasan terbagi dalam dua kategori: psikoterapi dan pengobatan. Bertemu dengan terapis atau psikolog dapat membantumu mempelajari strategi untuk mengatasi kecemasan saat hal itu terjadi.
Penulis: Hilda Irach