Fimela.com, Jakarta David Bayu akhirnya buka suara terkait rumor bubarnya grup band NAIF. Melalui kanal YouTube-nya, sang vokalis memberi klarifikasi yang jelas perihal kabar kurang menyenangkan itu.
"Bubar itu ya kayak ada kerumunan terus berpencar, pisah gitu. Ya bisa dibilang masuk kategori bubar. Ya, bubar," ungkap David dalam video tersebut.
Kabar bubarnya NAIF bermula dari dua personel yang dikabarkan keluar dari band. Dan David membuka dengan gamblang mengenai kondisi bandnya saat ini. Berikut beberapa poin penting yang ia ungkap.
What's On Fimela
powered by
Niatan Bubar
NAIF terbentuk di Jakarta pada 1995 silam. Berawal dari pertemuan para personel di Institut Kesenian Jakarta, David, Jarwo, Pepeng dan Emil jadi nama yang merajai berbagai event musik.
Oktober lalu NAIF merayakan ulang tahun ke-25, yang belakangan diungkap sebagai momen terakhir mereka. David menyebut niatan bubar awalnya diumumkan di momen tersebut, tapi akhirnya diurungkan.
Merasa Cukup
Usia 25 tahun karier memang bukan waktu yang sebentar, tapi NAIF mampu menjaga eksistensi mereka dengan baik. David secara pribadi tak masalah jika NAIF menyudahi perjalanan di peringatan ulang tahun perak.
"Sebenernya setiap orang harus tau batas cukup. 25 tahun gue pribadi ngerasa 'yaudah kalo cukup waktunya selesai di NAIF, rasanya pas. Makanya gue sempet saranin untuk ngomong bareng," ujarnya.
Menjaga Janji
Kabar keretakan NAIF menyeruak ke permukaan saat bassis NAIF, Emil mengakui ia sudah keluar dari band. Tak lama kemudian, Pepeng juga menyatakan hal serupa.
David punya alasan kenapa ia menutup rapat kabar bubarnya NAIF. "Ke beberapa media gue bilang vakum, hiatus, karena gue menjaga komitmen waktu itu untuk nggak ngomong dulu. Ketika Emil udah ngomong, yaudah gue ngomong juga deh," lanjut David.
Masalah Internal?
Dalam video tersebut David juga menyinggung soal rumor masalah internal dalam NAIF. Ia sendiri tak menampik adanya masalah, seperti halnya dalam kehidupan.
"Kalau dibilang ada masalah, ya ada. Cuma gue selalu mengibaratkan ini keluarga sih. Intinya adalah Gue, Emil, Pepeng, Jarwo adalah keluarga inti," kata David.
"Nilanya lebih tinggi dari NAIF-nya. Kalau dibilang NAIF bubar ya nggak apa-apa. Tapi value tertingginya adalah gue, Emil, Jarwo dan Pepeng itu nilainya lebih tinggi, family brotherhood-nya itu," terangnya.
Satu Keluar, Bubar
NAIF menjadi rumah bagi keempat personel untuk berkarya. Dan lebih dari itu, mereka juga meraih penghidupan dari rumah tersebut. Kekompakan mereka membuat kedekatan sebagai keluarga jadi lebih penting.
"Gue pernah meeting sama anak-anak di rumah Emil sebelum pandemi. Kalau gua pribadi gua sempat mengutarakan kalo salah satu (ada) yang mati, atau nggak bisa lagi, udah selesai, nggak perlu dilanjutin lagi. Kalau NAIF masih aktif, dan salah satu personel meninggal atau berhalangan, gue bilang udah...selesai," pungkasnya.