Fimela.com, Jakarta Setiap pasangan yang memutuskan untuk menikah semestinya sudah benar-benar siap untuk melakukan perjalanan baru. Pernikahan bagai pintu gerbang untuk fase kehidupan baru. Banyak hal baru yang harus dihadapi bersama. Berbagai tantangan baru pun perlu ditaklukkan bersama.
Satu hal yang menjadi tantangan tiap pasangan suami istri adalah soal proses penyesuaian diri. Setiap pernikahan pasti akan membutuhkan proses penyesuaian kembali dengan pasangan. Bahkan proses perkenalan pun bisa terjadi berulang kali. Ada berbagai hal baru yang perlu dikompromikan bersama.
1. Perbedaan akan Mewarnai Tiap Pernikahan
Terlepas dari sejumlah kesamaan yang dimiliki tiap pasangan, pasti ada sejumlah perbedaan yang hadir. Namanya dua individu berbeda, maka karakter dan kepribadian pun tak akan pernah sama persis. Namun, perbedaan yang ada tak perlu dijadikan masalah. Mengutip buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba terkait pernikahan ada kalimat yang menarik, yaitu, "Hiduplah berdua, hiduplah bersama, tapi biarkan perbedaan itu tetap ada, jangan dipaksa untuk sama."
What's On Fimela
powered by
2. Untuk Bahagia Bersama, Perlu Upaya Bersama
“Happily, ever after is not a fairy tale, it’s a choice.” – Fawn Weaver
Ada kompromi dan komitmen yang perlu dijaga bersama. Untuk bisa benar-benar menciptakan kebahagiaan bersama perlu adanya upaya dan kerja keras bersama. Dalam perjalanannya, ada proses adaptasi dan penyesuaian yang berkelanjutan. Untuk bertumbuh bersama pasangan, pastinya ada hal-hal yang perlu diselaraskan.
3. Pasangan Selalu Punya Sisi Lain dari Dirinya
“All marriages have dark periods, even the great ones. Don’t give up when you’re in the valley.” – Michele Weiner-Davis
Konflik dalam pernikahan bisa dipicu oleh kejutan yang kita temukan dalam diri pasangan. Personanya saat masih pacaran dan sudah menikah bisa berbeda. Ada sisi lain dari pasangan yang akan terus kita temukan dalam pernikahan. Sehingga bila ingin menjaga keutuhan pernikahan, penyesuaian kembali dengan hal-hal baru ini perlu dilakukan.
4. Ego Pribadi Tak Bisa Selalu Menjadi Pemenang
“Relationships are like glass. Sometimes it’s better to leave them broken than try to hurt yourself putting it back together.” — D. Love
Siap menikah, maka perlu siap menaklukkan ego pribadi. Karena hidup tak lagi cuma perkara diri sendiri, maka ada ego yang perlu kita sesuaikan ketika hidup bersama pasangan. Proses penyesuaian akan menjadi proses yang tak berkesudahan karena dalam keseharian kita pun berjuang untuk menaklukkan ego pribadi demi keberlangsungan pernikahan.
5. Selain Hari-Hari Bahagia, Ada Hari-Hari Buruk dalam Pernikahan
“In a successful marriage, there is no such thing as one’s way. There is only the way of both, only the bumpy, dusty, difficult, but always a mutual path.” – Phyllis McGinley
Namanya sebuah perjalanan hidup, maka akan ada ujian-uijan baru yang harus dihadapi dalam pernikahan. Penyesuaian diri menjadi salah satu kunci penting untuk bisa mengatasi setiap persoalan yang ada. Setidaknya dengan bisa saling menyesuaikan diri, ada komunikasi yang lebih terbuka yang bisa dijalin.
Semoga pernikahan yang Sahabat Fimela jalani (atau yang mungkin akan dijalani) bisa menghadirkan makna-makna baru dalam hidup, ya.
#ElevateWomen