Fimela.com, Jakarta Seiring dengan masih tingginya penambahan kasus virus corona di Indonesia dan berbagai negara lain di dunia, menjaga higienitas secara ketat menjadi kebutuhan utama. Penggunaan hand sanitizer pun diperlukan sebagai pelengkap perlindungan diri jika fasilitas mencuci tangan sulit ditemukan.
Selain itu, penggunaan hand sanitizer juga berguna untuk menjaga kebersihan barang-barang di sekitar agar terhindar dari berbagai kuman dan bakteri. Kendati demikian, laporan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) menunjukkan, ada efek samping yang sering muncul akibat penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol medis secara berulang.
Sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO), kadar alkohol dalam hand sanitizer minimum 60% agar efektif membasmi kuman dan virus. Kandungan alkohol medis yang tinggi ini berpotensi merusak sel kulit dan memperlambat proses regenerasi kulit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan iritasi.
Dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengatakan, mencuci tangan selama 20 detik dengan air mengalir dan sabun tetap menjadi cara yang paling efektif untuk membunuh virus Covid-19. Tapi ketika fasilitas air bersih sulit ditemukan, penggunaan hand sanitizer cukup efektif dan disarankan, selama mengandung bahan aktif yang terbukti mampu membunuh virus dan bakteri.
“Apalagi, data kepatuhan orang Indonesia mencuci tangan hanya 75%, jadi hand sanitizer bisa membantu untuk proteksi diri,” ujar dr. Kardiana dalam acara #MarinaHandsOn #NaturalLindungiCantikmu bertepatan dengan perayaan World Hand Hygiene Day 2021.
Dr. Kardiana juga mengajak masyarakat agar cerdas dalam memilih produk untuk menjaga kebersihan diri. Dokter spesialis kulit ini memberikan anjuran agar memastikan hand sanitizer mengandung bahan desinfektan yang tepat. Jika menggunakan bahan berbasis alkohol maka kandungan minimalnya 60% dan dapat juga menggunakan kandungan berbahan natural yang mengandung pelembab, agar kulit higienis namun tidak mudah kering.
“Pastikan untuk membiarkan hand sanitizer atau anti bacterial spray mengering sendiri sehingga bahan aktifnya memiliki waktu untuk dapat bekerja dengan maksimal,” jelas dr. Kardiana.
Selain menjaga kebersihan diri dan barang-barang di sekitar, upaya perlindungan diri juga didukung dengan penggunaan masker yang efektif menangkal partikel sangat halus, virus, dan kuman.
What's On Fimela
powered by
Natural Anti Bacterial Hand Sanitizer dengan 73% natural alkohol
Marina Natural Anti Bacterial Hand Sanitizer dengan 73% natural alkohol yang efektif membunuh kuman & virus tanpa menyebabkan iritasi kulit menjadi salah satu hand sanitizer yang mengandung eucalyptus oil, diperkaya aloe vera untuk menjaga kelembutan kulit, dan bersertifikat Halal.
“Marina meluncurkan Marina Natural Hygiene Series sebagai bentuk komitmen Marina dalam memberikan perlindungan maksimal bagi perempuan Indonesia yang aktif dan terus menerus mendorong mereka untuk peduli pada higienitas diri sekaligus mencegah kulit dari iritasi,” ujar Melani D. Astuti, GM Communication & Content Marina.
Melalui kampanye #MarinaHandsOn #NaturalLindungiCantikmu, artis ternama sekaligus Brand Ambassador Marina, Alyssa Daguise, selalu ingat untuk menerapkan langkah mudah perlindungan diri yang aman. Yaitu membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbahan natural sert menggunakan masker medis yang berbahan lembut.“Jika harus beraktivitas, dengan tetap menjaga jarak dan menghindari berkerumun dengan orang banyak serta mengurangi mobilitas yang tidak esensial,” ujar Alyssa Daguise.
Selain hand sanitizer, Marina juga menyediakan masker medis dengan tiga lapis filter dan tingkat efisiensi penyaringan bakteri mencapai 96% dan tingkat efisiensi penyaringan partikel halus hingga 0,1 μm yang nyaman untuk digunakan sehari-hari. Dan telah tersertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
#elevate women