Indonesia Spice Up The World, Saatnya Kuliner Lokal Berjaya di Dunia

Ayu Kinanti diperbarui 07 Mei 2021, 12:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Kuliner Indonesia seperti yang kita tahu sangat beragam. Setiap daerah dari Sabang hingga Merauke, memiliki kuliner khasnya masing-masing. Belum lagi dari segi bumbu yang sangat kaya bahan.

Sayangnya saat ini, pengenalan kuliner Indonesia di mata dunia tidak semasif yang kita kira. Jika dilihat kasat mata, tak banyak resto Indonesia yang berjaya di negara-negara lain. Jika melihat menu Asia di resto atau hotel di mancanegara pun, menu khas Indonesia jarang ada.

2 dari 3 halaman

Mengenal gerakan Indonesia Spice Up The World


Spice Up The World
/copyright Ayu Kinanti

Indonesia Spice Up The World
 adalah sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di pariwisata, perdagangan dan investasi melalui industri gastronomi. Gerakan nasional yang saat ini dikoordinasikan oleh Kementerian Kordinasi Maritim dan Investasisudah digodok sejak Bulan Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Asosiasi, Pemerintah dan Media). Rencananya akan diluncurkan di Dubai World Expo Oktober mendatang.

Mengapa fokusnya di bumbu? “Jika masyarakat international melihat bumbu mentah untuk membuat masakan Indonesia, misalnya Rendang, bisa-bisa mereka menyerah duluan. Yang mau kita ajarkan ke mereka adalah, bumbu siap pakai yang menjadi dasar masakan Indonesia, yaitu bumbu merah, putih dan kuning. Dengan ini, kita membuat mereka layaknya seniman. Para chef tahu dasar menunya, lalu dengan bumbu tersebut mereka bisa memadupadankan kreasi sesuai denga gaya mereka layaknya seorang pelukis,” Jelas William Wongso, dalam acara intimate dinner dengan Media, dalam rangka memperkenalkan gerakan ini yang dilakukan di gerai KitchenAid, Astha Mall, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

3 dari 3 halaman

Tantangan Indonesia Spice Up The World

William Wongso/copyright Ayu Kinanti

Sebenarnya advokasi gastronomi indonesia ini bukanlah hal baru. Bahkan William Wongso sendiri sudah melakukannya selama 20 tahun terakhir, hanya saja, hasilnya belum maksimal. Berikut 3 tantangan yang dihadapi.

1. Penyebaran masyarakat di luar negeri yang tidak merata. Tidak seperti masyarakat Vietnam, Indonesia tidak pernah mengalami peristiwa yang mengharuskan masyarakatnya eksodus besar-besaran ke negara lain. Ini mempengaruhi jumlah rakyat Indonesia di luar negeri serta penyebarannya. Tak ada komunitas fanatik terhadap masakan Indonesia di mancanegara.

2. Jenis masakan yang terlalu beragam. Indonesia tidak pernah memilih satu menu yang difokuskan untuk diperkenalkan di mancanegara layaknya Thailand dan Tom Yum.

3. Bumbu beragam dan proses memasak yang panjang. Tak semua chef di mancanegara familiar dengan cara memasak seperti ini. Ini membuat sulitnya chef negaa lain belajar menu indonesia.

Fokus ke Bumbu jadi

Belajar dari kegagalan usaha-usaha yang lalu, gerakan Indonesia Spice Up The World ini mengadaptasi strategi baru. Tak lagi fokus ke ekspor rempah mentah yang lebih banyak risiko rusak karena perjalanan, kini usahanya adalah mengekspor bumbu jadi siap pakai yang lebih tahan lama. Ini akan mempercepat waktu memasak sehingga pengolahannya lebih mudah.

Hal ini diharapkan penyebaran ilmu soal masakan Indonesia di mancanegara akan semakin masif. Di masa depan diharapkan, masakan Indonesia semakin dikenal di masyarakat dunia.

#ElevateWomen