Fimela.com, Jakarta Saat ada orang lain yang berbuat salah kepada kita, rasanya pasti sulit untuk memaafkannya. Apalagi jika kesalahan yang ia buat benar-benar menyakiti hati dan melukai diri kita, maka tidaklah mudah untuk mengiyakan sebuah maaf untuknya. Namun, memaafkan kesalahan orang lain pada akhirnya adalah sebuah cara untuk menenangkan diri sendiri.
Ada kedamaian yang bisa kita peroleh dengan memaafkan kesalahan orang lain. Tentu akan butuh proses dan waktu untuk melakukannya, tapi setidaknya kita telah membuat pilihan yang lebih baik untuk perubahan yang lebih positif.
1. Memaafkan Kesalahan Orang Lain Meringankan Beban Sendiri
“People have to forgive. We don't have to like them, we don't have to be friends with them, we don't have to send them hearts in text messages, but we have to forgive them, to overlook, to forget. Because if we don't we are tying rocks to our feet, too much for our wings to carry!”― C. JoyBell C.
Kita akan terus menyimpan dendam dan kesedihan jika tak melepaskannya. Memaafkan kesalahan orang lain bagai menurunkan batu besar yang membebani bahu kita. Memaafkan berarti meletakkan yang tak perlu lagi kita bawa-bawa. Dengan begitu, kita bisa lebih ringan jalani hidup kita ke depannya.
2. Memaafkan Kesalahan Orang Lain Memudahkanmu Jalani Hidup yang Lebih Baik
“But if you forgive someone for something they did to you, it doesn’t mean you agree with what they did or believe it was right. Forgiving that person means you have chosen not to dwell on the matter anymore; you have moved on with your life.”― Idowu Koyenikan, Wealth for All: Living a Life of Success at the Edge of Your Ability
Salah satu cara terbaik untuk move on atau melangkah ke depan adalah dengan memaafkan. Maafkan yang telah berlalu. Maafkan kesalahan yang pernah ada. Mungkin memang perilaku atau kesalahan yang dibuat orang lain tak bisa dibenarkan. Namun, ada yang lebih berharga daripada sekadar menyimpan dendam, yakni melanjutkan hidupmu dengan hati yang lebih ringan.
3. Memaafkan Kesalahan Orang Lain Mendamaikan Batin
“Life is so short. The only person you hurt when you stay angry or hold grudges is you. Forgive everyone, including yourself.”― Tom Giaquinto
Hidup ini sangat singkat. Saat kita tak bisa memaafkan orang lain, maka saat itu pula kita membuat hidup kita sendiri makin berat. Dendam yang kita simpan bagai bara di dalam batin. Maka, daripada terus menyakiti diri sendiri dengan dendam, lebih baik memaafkan. Semua itu tak lain untuk mendamaikan batin kita sendiri.
4. Memaafkan Bisa Menghadirkan Keberkahan
“The forgiving state of mind is a magnetic power for attracting good.”― Catherine Ponder
Pernah tidak mengalami hal-hal baik yang terus berdatangan silih berganti di saat kita membuat pikiran positif kita senantiasa terjaga? Apa yang kita pikirkan bisa memengaruhi hal-hal yang terjadi dalam kehidupan. Kalau yang kita pikirkan hanya mengingat kesalahan orang lain, maka hidup jadi terasa bagai siksaan. Saat kita bisa memaafkan, maka ada keberkahan yang akan kita dapatkan. Coba saja dulu.
5. Memaafkan Orang Lain, Kebaikannya untuk Dirimu Sendiri
“Forgive others, not because they deserve forgiveness, but because you deserve peace.”― Jonathan Lockwood Huie
Jika kita tak bisa memaafkan orang lain karena merasa orang lain itu tak layak mendapatkan maafmu, maka coba pikirkan hal ini. Bayangkan dengan memaafkan orang lain, maka keuntungan yang ada akan dialirkan padamu. Ada kebaikan yang kamu dapat saat bisa memberi maaf. Pada akhirnya, kebaikan dari memaafkan orang lain adalah untuk dirimu sendiri.
Mari coba kita pelan-pelan memaafkan kesalahan orang lain. Walau mungkin tak mudah, tapi setidaknya kita perlu mencoba untuk mendatangkan ketenangan batin dengan memaafkan kesalahan yang pernah ada. Semoga dengan begitu, hidupmu akan jadi lebih baik lagi ke depannya.
#ElevateWomen