Fimela.com, Jakarta Kabar perceraian Bill Gates dengan Melinda disayangkan banyak pihak. Mengingat kedua
nya jauh dari rumor pertengkaran selama membina rumah tangga lebih dari 27 tahun. Bill Gates dan Melinda memiliki jiwa sosial tinggi yang membuat keduanya sering mengadakan kegiatan amal dan kemanusiaan bagi masyarakat dunia.
Lama pernikahan memang tidak menjamin kelanggengan hingga hari tua. Inilah yang terjadi pada Bill Gates dan Melinda yang memutuskan bercerai setelah 27 tahun menikah. Namun apa yang menyebabkan keduanya memutuskan untuk bercerai?
Baik Bill Gates maupun Melinda belum menjelaskan secara gamblang apa yang menyebabkan perceraian mereka. Namun dilansir dari Psychology Today, perceraian di usia senja seperti Bill Gates dan Melinda biasanya diakibatkan adanya kejenuhan setelah bertahun-tahun mempertahankan rumah tangga demi anak-anak. Terlepas dari masih ada atau tidaknya rasa cinta di antara keduanya.
Beberapa penelitian terbaru pun menyebut sejumlah fakta terkait perceraian di usia senja.
1. Meningkatnya perceraian di usia senja
Tingkat perceraian di usia senja meningkat dua kali lipat pada 1990. Banyak pasangan ini yang melakukannya karena telah melalui beberapa masa ketidakbahagiaan dalam rumah tangga daripada harus menanggung stigma perceraian. Makin memasuki era 2000an, tingkat perceraian di usia senja semakin meningkat meski tidak setinggi pernikahan muda.
2. Masa lalu perkawinan
Sebuah penelitian menyebut, mereka yang pernah bercerai lebih mungkin untuk bercerai lagi. Dan mereka yang menikah dengan durasi lebih pendek juga lebih mungkin untuk bercerai. Generasi Baby Boomer yang melakukan perceraian diperkirakan karena pernah bercerai di usia muda.
3. Kekayaan
Ini menjadi faktor relatif dari perceraian di usia senja. Di mana kurangnya finansial keluarga membuat pasangan tidak bahagia bersama. Penelitian tentang perceraian di usia senja menunjukkan bahwa mereka yang bercerai cenderung tidak memiliki gelar sarjana atau bekerja. Sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa pengangguran bukan pensiun terjadi pada banyak pasangan senja yang kemudian bercerai.
4. Bibit kegagalan pernikahan
Ketika pernikahan panjang berakhir, benih kegagalan pernikahan mungkin telah ada sejak puluhan tahun sebelumnya. Bagi pasangan lain, kebencian yang mengakar atau masalah yang tidak terselesaikan menjadi inti dari berakhirnya pernikahan usia senja.
5. Anak-anak
Perceraian orangtua tentu akan berdampak pada anak-anak berapapun usia mereka. Sementara banyak pasangan yang tetap bersama sampai anak-anak dewasa. Perceraian sendiri sulit dilakukan bagi anak-anak di segala usia dan dapat berdampak negatif pada hubungan orangtua dan anak yang telah tumbuh dewasa. Studi pernah menyebut bahwa anak perempuan dewasa cenderung menyalahkan ayahnya karena perceraian di usia senja.
6. Duka pasca perceraian
Bisa jadi seseorang mengalami duka jangka panjang setelah memutuskan bercerai. Meski orang tersebut menyadari bahwa perceraian menjadi jalan terbaik daripada meneruskan pernikahan yang tidak jelas arahnya. Kerinduan akan kebersamaan keluarga menjadi salah satu hal yang membuat duka perceraian terus bertahan.
7. Hal positif di perceraian usia senja
Terkadang kelegaan dan kedamaian dari mengakhiri hubungan bisa menjadi anugerah tersendiri. Berpengaruh pada peningkatan kesehatan dan kebahagiaan dalam kehidupan yang baru dan berbeda. Bahkan menemukan cinta lagi adalah hasil positif dari proses yang menyakitkan dari perceraian.
Simak video berikut ini
#Elevate Women