Diary Fimela: Nanda Gita, Perempuan Multi-Peran yang Sukes Jadi Ibu, Youtuber dan Jalani Bisnis Masakan Rumahan di Belanda

Nabila Mecadinisa diperbarui 04 Mei 2021, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menikah dengan pria asing dan tinggal di negeri orang, tak pernah terbayangkan oleh Nanda Gita. Kepada tim Fimela pun ia bercerita banyak mengenai perjalanan hidup dan ragam pengalamannya hingga menjadi ibu dengan ragam peran yang ia lakoni saat ini. 

Nama Nanda Gita memang sudah tak asing lagi, apalagi bagi Sahabat Fimela yang gemar melihat sosoknya melalui channel YouTube Inces Bolang. Channel tersebut berisikan kegiatan sehari-hari ibu satu orang anak ini. Nanda Gita dengan jujur memperlihatkan kesehariannya di Belanda. 

Tak hanya sibuk mengurus anak saja, namun ia juga mengajar yoga, menjadi pengasuh anak tetangga, mengisi konten pada channel YouTube miliknya, membuka bisnis online di Instagram dan juga membangun bisnis masakan rumahan yang cukup terkenal di sebuah aplikasi online di Belanda. 

Sosoknya sangat inspiratif, memperlihatkan ketangguhan perempuan yang terus berkarya dan berdaya, memaksimalkan potensi diri yang ia miliki dengan semangat meskipun berada di negeri orang. Bahkan Gita bercerita jika ia ingin menjadi perempuan yang mandiri. 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Ingin jadi perempuan mandiri dan berdaya

Nanda Gita bersama sang buah hati, Hasya.

“Aku mau jadi perempuan yang mandiri, memiliki keluarga bukan berarti aku jadi terbatas, justru aku tetap mau terus berkarya. Asal ada kemauan semua pasti bisa dijalani.” ungkapnya. Kerja keras yang ia lakukan bukanlah karena sang suami tidak memberikan nafkah. Justru Gita bercerita jika sang suami sudah memenuhi segala kebutuhannya dan anaknya. 

“Aku bekerja bukan karena suami tidak menafkahi, aku dan Hasya dinafkahi dengan cukup oleh suamiku. Mendapatkan tempat tinggal yang layak, memiliki kendaraan, asuransi, dan segala kebutuhan lainnya, aku bekerja memang karena aku suka.” Ungkap Gita. 

Saat ia pindah ke Belanda pada Maret 2018, Gita sempat bekerja di sejumlah tempat. Mulai dari restoran milik orang Indonesia, catering, dan beberapa tempat lainnya. Selain bekerja, ia juga belajar bahasa dan mengikuti sejumlah orientasi agar memiliki surat izin tinggal di sana. Berkat kegigihannya, ia berhasil mendapatkan kesempatan tersebut.

Ia juga belajar memasak, sehingga memberikan bekal kepada dirinya untuk menjalani bisnis masakan rumahan berbasis online di Belanda. Masak untuk tetangga, menjadi bisnis yang ia lakukan hingga saat ini. Hampir semua masakan yang ia buat adalah makanan Indonesia. 

3 dari 4 halaman

Merintis bisnis masakan rumahan

Menjalani bisnis rumahan, Masak untuk Tetangga. (Foto Dok. Nanda Gita)

“90% masakan yang aku buat menu makanan Indonesia. Ternyata, orang sini suka dengan citarasa gurih, dan lidah mereka akrab dengan makanan Indonesia.” Imbuhnya. Gita tidak membanderol harga mahal, makanannya cukup terjangkau dengan kualitas yang baik dan rasa nikmat. 

Bahkan ada yang rela membeli masakannya dengan menempuh jarak 12 km bersepeda, demi masakan buatan Gita. “Aku terharu banget sama pelangganku yang rela menempuh jarak jauh untuk membeli masakanku,” tambahnya.

Aplikasi ini juga disubsidi oleh pemerintah, sehingga masyarakat yang kurang mampu bisa membeli makanan menggunakan voucher subsisi tersebut. Hal inilah yang membuat Gita semakin semangat memasak, sehingga banyak orang yang bisa menikmatinya, meskipun keuangan mereka terbatas. 

Segudang aktivitas tentu membuatnya lelah, tapi menurut Gita, me time untuk dirinya adalah saat mengedit video untuk ia tayangkan di YouTube. Di saat ia selesai melakukan semua kewajibannya, maka malam hari adalah waktunya untuk edit video. Kegiatan ini menjadi momen relaksasi yang menyenangkan baginya.

Setiap hari ia mengunggah video kesehariannya untuk ditonton para subscriber. Kegigihannya membuat YouTube semakin naik, bahkan kini, ia sudah mengunggah 381 video dengan pengikut 354K subscribers. 

Kontennya sangat menarik, mengikuti kegiatan sehari-hari, dengan segala aktivitas yang padat. Bahkan tak jarang, Gita harus menggedong sang buah hatinya sambil memasak, dengan kain jarik miliknya. Penggunaan kain jarik bukanlah tanpa alasan, rupanya Gita ingin membesarkan anaknya tanpa meninggalkan budaya Indonesia. Salah satunya menggendong dengan kain jarik yang menjadi ciri khas Indonesia. 

 

4 dari 4 halaman

Lebih baik dapat sedikit daripada tidak sama sekali

Tetap menghadirkan ciri khas Indonesia dalam mengurus sang buah hati.

Gita berpesan jika, sebagai perempuan sangatlah penting menjadi pribadi yang mandiri dan berdaya. Apalagi di zaman modern seperti saat ini. Siapapun bisa melakukan apapun, asal ada kemauan. Begitu juga dalam mencari uang. Menurut Gita, tidak ada salahnya mendapatkan penghasilan sedikit, daripada tidak ada sama sekali. Meskipun sedikit, jika dikumpulkan akan sangat bermanfaat di kemudian hari.

Bagi Sahabat Fimela yang ingin melihat keseruan kari keseharian Gita Nanda, kalian bisa tonton di channel YouTube Inces Bolang, akun Instagram @nandagita16, @mamavanhasya.

 

 

 

 

 

 

 

#Diary Fimela