Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita, pengalaman, dan kesan tersendiri yang dirasakan tiap kali bulan Ramadan datang. Bahkan ada kisah-kisah yang tak pernah terlupakan karena terjadi pada bulan suci ini. Tiap orang pun punya cara sendiri dalam memaknai bulan Ramadan. Tulisan kiriman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Berbagi Cerita tentang Indahnya Ramadan di Share Your Stories Bulan April ini pun menghadirkan makna dan pelajaran tersendiri.
***
Oleh: Anis Marzela
"Marhaban ya Ramadan... Marhaban ya Ramadan...!" Si sulung yang berusia tiga setengah tahun berseru-seru di depan tivi menonton serial Upin-Ipin favoritnya yang bertema Ramadan. Saya tersenyum dan mendekatinya bersama adiknya yang masih berusia 20 bulan. Memeluk mereka berdua. Berbisik, mengajak berdoa, semoga Allah beri keberkahan pada Ramadan kali ini, meski mereka mungkin belum sepenuhnya memahami kalimat saya, tapi mereka meng-aamiin-kan.
Di masa pandemi yang masih rawan seperti sekarang, seperti tahun kemarin, tak bisa terelakkan bahwa pilihan untuk tidak mudik saat Ramadan dan lebaran tahun ini adalah hal yang tepat. Tahun ini bisa menjalankan puasa dan lebaran di rumah ibu mertua bersama beliau dan suami tercinta tetap harus disyukuri. Masih bisa dekat dengan anak dan suami dan ibu mertua yang penuh kasih sayang. Meski masih harus menabung rindu pada ibu dan bapak serta adik pada jarak tiga belas jam perjalanan darat.
What's On Fimela
powered by
Dekat dalam Doa
"Mendengar kau dan anak-anak sehat, rasanya sudah membuat ibu bahagia dan bersyukur. Nggak apa-apa kalau belum bisa pulang. Sabar dulu dan lagi. Allah selalu punya rencana terbaik," begitu kata ibu dalam video call beberapa waktu lalu. Aku tahu betul bahwa beliau juga teramat menahan rindu yang menagih untuk ditunaikan, pada cucu-cucunya, apa lagi pada si bungsu kami yang belum pernah beliau timang. Tak hanya itu, Ramadan kali ini tak ada pula kakak-kakak ipar yang berjumlah delapan orang dan keluarga mereka yang bisa mudik.
Sejatinya, dalam urusan ini Allah sedang menguji kami, apakah kami tetap mau bersyukur meski banyak hal dan rencana yang mungkin meleset karena pandemi yang masih terus bergejolak. Fabiayyi alaa i rabbikumaa tukadziban. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan. Begitu penggalan ayat suci.
Allah yang Maha Berkuasa, di samping memberikan ujian tetapi tetap memberikan banyak nikmat pada kami. Nikmat sehat, dan berkumpul dengan orang terkasih meski tidak semuanya. Pada dasarnya kami semua yang masih terpisah jarak, namun tetap dan selalu dekat dalam doa-doa yang melangit setiap waktu.
#ElevateWomen