Fimela.com, Jakarta Baim Wong dikenal sebagai seorang artis yang kerap memberi kepada orang yang membutuhkan. Tak heran karena popularitasnya itu, rumah Baim kerap didatangi oleh orang tak dikenal dengan bermacam tujuan. Bahkan, banyak orang yang rela menunggu di depan rumah Baim sampai berhari-hari.
Hal ini membuat Baim dan Paula merasa tak nyaman dan terganggu berada di kediamannya. Karenanya, Baim pun tengah mempersiapkan rumah baru untuk ditinggali. Saat ini rumah tersebut masih dalam tahap pembangunan.
Namun, baru-baru ini Baim Wong justru dibuat kesal oleh orang-orang yang mengerjakan pembangunan rumahnya tersebut. Bagaimana tidak, sudah 6 bulan pengerjaan, rumah tersebut masih belum selesai dibangun.
Gelontorkan Banyak Dana
Kemarahan Baim Wong memang sudah sangat wajar mengingat ia sudah banyak mengeluarkan biaya demi pembangunan rumah iimpiannya itu. Ia mengatakan bahwa untuk membayar tukangnya saja, uang Rp 25 juta setiap minggunya dirogohnya.
Jika dikalikan selama 6 bulan, maka pengeluaran Baim untuk membayar tukang ini sudah mencapai Rp 600 juta. Tentu saja bukan pengeluaran yang sedikit.
"Ada 39 orang yang kerja. Sehari Rp 150 ribu. Hitungin aja," kata Baim. "Seminggu 25 jetong, mahal juga, napas dulu dah. Mudah-mudahan dimudahkan. Mudah-mudahan cepat jadi. Gila, gila, gila !" lanjut Baim Wong.
Pecat Semua Pekerja
Dengan terpaksa, Baim Wong pun kemudian menyetop untuk sementara pembangunan rumahnya tersebut. Ia merasa profesinalitas para pekerja bangunan yang menggarap rumahnya harus dikaji ulang. Hal ini ia sadari setelah menyewa jasa manajemen konstruksi (MK).
"Semua ini ketahuan setelah saya punya MK. Tugasnya itu adalah apa yang diminta arsitek dan struktur harus dijalanin dengan spek yang sama," papar Baim Wong.
Mendengar analisa MK, Baim Wong kemudian mengadakan rapat dadakan dengan arsitek dan mandornya. Namun jawaban mandor malah membuatnya kecewa. "Jawabannya dari mandor '250 juga udah kuat' (spek pondasi). Bingung gue, kan disuruhnya 300, kenapa beli yang 250? Sudah ada gambar segede bagong, kita juga mahal bikin gituan, eh kagak diikutin," imbuh Baim.
Baim pun akhirnya memecat semua pekerja dan akan menggantinya dengan yang baru. "Lihat, enggak ada orang (pekerja) sama sekali, jadi diberhentiin secara paksa," tandas Baim Wong.