Fimela.com, Jakarta Sulit buang air besar atau sembelit pada anak menjadi masalah pencernaan yang paling umum terjadi. Biasanyanya ciri-cirinya ialah anak jarang buang air besar atau tinja yang keras dan kering.
Sebagian besar kasus anak susah buang air besar hanya bersifat sementara. Namun, pada beberapa kasus tertentu, kondisi ini kadang menjadi indikasi adanya masalah serius atau menyebabkan komplikasi.
Jika sembelit pada balita berlangsung selama dua minggu atau lebih maka bisa menjadi pertanda sembelit kronis, sehingga harus segera berobat ke dokter.
Agar anak tidak mengalami sulit buah air besar, biasanya si kecil untuk lebih banyak makan buah dan sayur karena kaya akan serat. Jangan lupa untuk rutin minum air.
Di bawah ini beberapa penyebab lainnya anak susah buang air besar. Orangtua wajib tahu agar dapat mengantisipasinya. Melansir Melansir dari mayo clinic.
What's On Fimela
powered by
1. Menahan buang air besar
Anak mungkin mengabaikan keinginan untuk buang air besar karena dia takut ke toilet atau tidak ingin istirahat dari bermain. Beberapa anak menahan diri saat mereka jauh dari rumah karena mereka tidak nyaman menggunakan toilet umum.
Buang air besar yang menyakitkan yang disebabkan oleh tinja yang besar dan keras juga dapat menyebabkan menahan buang air besar. Jika buang air besar terasa sakit, anak mungkin mencoba untuk menghindari terulangnya pengalaman yang menyusahkan tersebut.
2. Toilet training
Jika memulai toilet training terlalu cepat, anak mungkin akan memberontak dan menahan buang air besar. Jika pelatihan toilet dipaksa dan anak tidak nyaman, ia dapat mengabaikan dorongan untuk buang air besar dan dapat dengan cepat menjadi kebiasaan tidak disengaja yang sulit diubah.
3. Perubahan pola makan
Buah dan sayuran kaya serat yang tidak mencukupi atau cairan dalam makanan anak dapat menyebabkan sembelit. Waktu umum bagi anak-anak untuk mengalami sembelit adalah ketika mereka beralih dari susu ke makanan padat.
4. Perubahan rutinitas
Setiap perubahan dalam rutinitas anak, seperti perjalanan, cuaca panas. lingkungan dapat memengaruhi fungsi usus. Anak-anak juga lebih mungkin mengalami sembelit saat mereka pertama kali mulai bersekolah.
5. Alergi susu sapi
Alergi terhadap susu sapi atau mengonsumsi terlalu banyak produk olahan susu (keju dan susu sapi) terkadang menyebabkan sembelit.
6. Genetik
Anak-anak yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami sembelit lebih mungkin mengalami sembelit. Ini mungkin karena faktor genetik atau lingkungan bersama.
7. Kondisi medis
Sembelit pada anak-anak menunjukkan kelainan anatomi, masalah sistem metabolisme atau pencernaan, atau kondisi lain yang mendasarinya.
#elevate women