Fimela.com, Jakarta Beberapa dari kita mungkin sudah cukup sering mendengar istilah cryptocurrency. Ini merupakan sistem transaksi baru yang menghilangkan perantara seperti bank, bursa dan semacamnya. Satu yang paling dikenal mungkin adalah Bitcoin.
Bentuk crypto sendiri pun beragam, seperti coin dan token. Dan NFT menjadi salah satu produk yang tampaknya akan segera diaplikasikan lebih luas. Salah satu peluang produknya adalah, karya musik.
NFT (Non Fungible Token) merupakan aset digital yang berfungsi sebagai sertifikat untuk produk tertentu. Karya seni, termasuk musik bisa diwakilkan sebagai NFT untuk mengabsahkan kepemilikan.
Lantas, apa yang terjadi jika NFT benar-benar diaplikasikan ke musik? Perubahan apa saja yang mungkin disebabkan oleh hal tersebut? Berikut ulasan sederhananya.
What's On Fimela
powered by
Internet dan Musik
Salah satu musuh terbesar musisi adalah pembajakan. Hal itu sudah terjadi sejak era kaset, CD hingga DVD. Di Indonesia pun hal ini masih sulit diberantas, meski upaya-upaya represif dilakukan.
Internet tampaknya bisa menjadi penyelamat untuk hal ini. Meski awalnya digitalisasi musik juga dimanfaatkan untuk membajak, perlahan sistem mulai dibangun dan menunjukkan hasil, seperti aplikasi streaming yang membuat orang bisa mendengar jutaan musik dengan biaya yang terhitung murah.
Royalti Setimpal?
Digitalisasi saat ini tentunya lebih memudahkan para konsumen untuk menikmati karya. Namun bagaimana dengan para pelaku musik itu sendiri? Apakah royalti yang mereka dapat sepadan dengan popularitas yang mereka dapat?
Beberapa aplikasi musik memberikan angka yang tidak besar sebagai kompensasi. Untuk 1000 kali stream, musisi mendapat 3 hingga 5 dollar (45-75 dollar). Apakah angka tersebut cukup fair?
Penerapan NFT
NFT sudah mulai digunakan oleh para seniman seperti pelukis atau content creator. Dengan menggunakan NFT mereka bisa membuat value dari karya mereka lebih tinggi, karena meski bentuknya digital, hanya pembelinya yang bisa menikmati karya tersebut.
Jika diterapkan di karya musik, NFT bisa jadi semacam edisi spesial dan terbatas untuk sebuah lagu atau video klip. Mereka bisa menikmati hasil dari karya mereka secara utuh, karena sistem NFT yang tanpa diperantarai siapapun.
Beberapa koleksi menarik juga bisa dilisensikan, seperti footage eksklusif di backstage, atau MV khusus yang dibuat untuk para pembeli karyanya.
Tanpa Risiko?
Beberapa musisi, terutama dari ranah hip hop dan elektronik sudah memulai langkah mereka di ranah NFT. 3LAU, DJ/EDM/remixer telah mengantongi $11.6 juta dollar bulan lalu. Disusul Steve Aoki dan Kings of Leon sebagai nama yang mewakili ranah mainstream dengan jutaan dollar yang mereka hasilkan.
Sekilas NFT terdengar seperti solusi sempurna, tapi tentunya akan selalu ada risiko. Dengan transaksi berbasis internet, tentunya platform ini akan rentan dengan hacking maupun penipuan. Namun seiring berjalannya waktu, risiko itu bisa diperkecil seiring pengembangannya yang makin serius.