Fimela.com, Jakarta Puisi memiliki keindahan tersendiri. Membaca puisi bahkan bisa memberi banyak manfaat. Selain menambah perbendaharaan kata juga bisa membantu memperkaya jiwa. Tak jarang hidup seseorang bisa berubah karena sebuah bait puisi.
Selain itu, puisi bisa membawa kita ikut terhanyut masuk ke dalam imajinasi penulis. Kita bisa merasakan dimensi yang berbeda lewat kata-kata. Bagi para pecinta puisi, ada pengalaman psikis tersendiri yang dirasakan ketika membaca larik-larik puisi. Pada Hari Puisi Nasional 28 April, Fimela punya lima rekomendasi buku kumpulan puisi yang bagus. Buku-buku kumpulan puisi ini pun bisa mengubah hidup kita karena memberi sudut pandang baru yang mungkin tak pernah kita duga sebelumnya.
What's On Fimela
powered by
1. Bekal Kunjungan
Bekal Kunjungan, buku kumpulan puisi karya Nermi Silaban ini sangat menarik untuk dibaca. Kumpulan puisi di dalamnya dibagi menjadi tiga: Bekal Kunjungan, Ungkapan, dan Potret bagi Kalian. Topik-topik seperti kehidupan, usia, waktu, dan perasaan dituliskan dalam larik-larik puisi yang begitu dalam. Ada banyak emosi yang ditemukan di dalam puisi-puisinya. Soal kerinduan, kehilangan, keikhlasan, kebahagiaan, kesedihan, dan kerapuhan.
2. Bicara Tubuh
Bicara Tubuh lebih dari sekadar buku puisi soal tubuh saja. Karya kolaborasi Ucita Pohan dan Jozz Felix ini membahas setiap sisi tubuh yang kita miliki. Terbagi atas lima bagian: Rupa, Daya, Inti, Langkah dan Tanda kita akan diajak untuk mengapreasiasi setiap sudut tubuh kita dengan sudut pandang yang baru.
3. Museum Masa Kecil
Ada nuansa nostalgia yang disuguhkan dalam buku kumpulan puisi Museum Masa Kecil. Seperti pengalaman, benda, hingga kisah-kisah dongeng yang dulu pernah kita dengar saat masih kecil.
Dimensi ruang dan kebendaan membuat puisi-puisi karya Avianti Armand bisa sangat membekas di hati. Kenangan-kenangan di masa kecil hingga soal kematian, berbagai tema yang terasa begitu dekat ditampilkan dalam larik-larik puisi yang indah.
4. Tidak Ada New York Hari Ini
Yang lagi patah hati bisa saja menemukan obatnya di setiap larik puisi karya Aan Mansyur ini. Yang lagi rindu atau dimabuk cinta juga bisa merasakan ketenangan dan kamu akan sadar bahwa ternyata, "Aku tidak sendirian menghadapi perasaan yang begitu rumit ini." Buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal makna cinta, rindu, kehilangan, juga harapan, Tidak Ada New York Hari Ini (There is No New York Today) ini akan sangat pas buatmu.
5. Cinta yang Marah
Cinta yang Marah ini sangat cocok dibaca oleh anak-anak muda Indonesia. Agar bisa kembali diingatkan kembali soal sejarah penting yang selamanya akan menjadi bagian penting negeri ini. Dan pastinya berusaha untuk terus menjaga cinta pada hidup, pada orang lain, pada diri sendiri, dan pada tanah air sekalipun harus memendam rasa marah.
Apakah Sahabat Fimela punya rekomendasi buku kumpulan puisi bagus yang lain? Pengalaman membaca puisi memang menghadirkan sensasi tersendiri. Selamat Hari Puisi Nasional, ya. Mari kita petik lebih banyak keindahan dari setiap larik puisi yang memperkaya jiwa.
#ElevateWomen