Meskipun perkembangan teknologi mesin semakin maju, rumah produksi Kain Lurik Kurnia yang berlokasi di Jalan Krapyak, Wetan, Panggungharjo, Sewon Bantul, Yogyakarta ini tetap melakukan proses pembuatan secara tradisional. (Merdeka.com/Dinda Meutia)
Berdiri sejak tahun 1962, berarti rumah produksi ini sudah berusia lebih dari setengah abad. Mereka juga menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Juga mengandalkan kekuatan lengan dan ketelitian saat proses menenun. (Merdeka.com/Dinda Meutia)
Uniknya lagi, para penenun adalah mereka yang sudah lanjut usia. Terlihat rambut putih dan tulang yang melekat tampak jelas di balik kulit mereka. Dalam setiap helai benang, para penenun menyelipkan doa bagi pemakainya nanti. (Merdeka.com/Dinda Meutia)
Melansir Merdeka.com, sesuai dengan makna filosofis kainnya "rik" yang berarti pagar pelindung. Bicara soal proses pembuatannya terbilang cukup panjang, dalam satu bulan Kurnia Lurik bisa melahirkan 3000 meter kain. (Merdeka.com/Dinda Meutia)
Untuk harga kain tenun di Kurnia Lurik berkisar antara Rp 35.000 sampai Rp. 50.000 per lembar. Cukup terjangkau, mengingat proses pembuatannya yang tidak mudah. (Merdeka.com/Dinda Meutia)