Fimela.com, Jakarta Apakah kamu sering melakukan perawatan kuku, seperti manikur? Tahukah kamu bahwa perawatan tersebut bisa menyebabkan alergi?
Menurut ahli kulit bersertifikat yang berbasis di New York Hadley King, ada kemungkinan alergi disebabkan oleh metil akrilat. Metil akrilat adalah senyawa akrilik yang bisa menyebabkan iritasi kulit yang dikenal sebagai dermatitis kontak.
Alergen potensial lainnya dalam formula gel manikur termasuk nitroselulosa, tosylamide formaldehyde, kamper, dibutyl pthalate, dan pelarut seperti aseton atau pewarna. Ruam bisa terjadi di manapun alergen kimiawi bersentuhan dengan kulit, seperti dilansir dari allure.com.
Alergi terhadap gel manikur paling sering muncul di kelopak mata, dagu, sisi wajah, leher, dan area lain yang sering disentuh secara tidak sadar sepanjang hari. Jika kamu memang memiliki alergi terhadap bahan kimia dalam gel manikur, itu bisa muncul di mana saja, mulai dari 48 jam, bahkan berbulan-bulan setelah cat kuku diaplikasikan.
What's On Fimela
powered by
Tips mengenali alergi terhadap gel manikur
Jika kamu terlanjur mengalami alergi terhadap gel manikur, segera hapus cat dan oleskan krim kortison yang dijual bebas di area yang mengalami alergi. Jika ruam tidak kunjung membaik dalam satu atau dua minggu, segera temui dokter.
Jangan khawatir, karena penderita alergi masih bisa menemukan produk cat kuku yang tepat, karena saat ini telah banyak brand cat kuku yang telah menghilangkan metil akrilat dan potensi iritasi lainnya. Ada baiknya kamu membaca dan melakukan penelitian terlebih dahulu tentang daftar kandungan yang terdapat dalam sebuah produk.
Atau kamu bisa melakukan uji tempel terlebih dahulu. Apapun alerginya, selalu ada solusi yang memungkinkan untuk melindungi kulit dan kukumu.
Saksikan video menarik setelah ini
#Elevate Women