Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita, pengalaman, dan kesan tersendiri yang dirasakan tiap kali bulan Ramadan datang. Bahkan ada kisah-kisah yang tak pernah terlupakan karena terjadi pada bulan suci ini. Tiap orang pun punya cara sendiri dalam memaknai bulan Ramadan. Tulisan kiriman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Berbagi Cerita tentang Indahnya Ramadan di Share Your Stories Bulan April ini pun menghadirkan makna dan pelajaran tersendiri.
***
Oleh: Rainnuwata Tyar
Kulihat kalender hijriah tinggal beberapa hari lagi Ramadan akan tiba, ada perasaan haru bercampur was0was. Betapa tidak Ramadan kali ini merupakan tahun pertamaku berpuasa dengan suami di rumah mama mertua.
Tidak seperti pengantin baru pada umumnya yang masih merasakan euforia pernikahannya, saat ini Allah sedang memberikan ujian dalam pernikahan kami. Suamiku diberhentikan dari pekerjaanya akibat pandemi covid-19. Terpaksa kami hidup jauh dari kata mandiri karena hidup kami bergantung kepada orangtua yang pada kenyataannya orangtua kami pun bergantung kepada anak-anaknya.
Tercekik rasanya batin ini, suamiku melamar ke sana kemari tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, aku pun juga. Berbulan bulan kami tunggu tetap saja tidak ada satu pun pekerjaan yang menerima kami untuk bekerja. Putar otak tetap tidak bisa, mana mungkin berjualan tanpa modal? Hanya mengaduh terhadap Rabbku dalam keheningan yang aku lakukan, dan Ramadan pun tiba.
What's On Fimela
powered by
Bersabar dan Terus Berusaha
Saat kegelisahan mengobrak abrik benteng hati, ada kalimat yang menggumam ke dalam sanubari berusaha menguatkanku untuk bersyukur dan menikmati bulan Ramadan dengan penuh khidmat dan khusyuk untuk Rabbku Dzat yang Maha Pengasih.
Ramadan kali ini Allah menitipkan rezeki berupa waktu luang yang berharga, karena Rabb ingin kami menghadap bulan suci ini dengan ibadah yang khusyuk, mengkhususkan untuk mendekat dan mengenyampingkan kesibukan yang penat sebentar agar dapat meraup pahala yang Allah berikan berlipat lipat di bulan ini. Selalu ada kebaikan di balik ujian.
Terlalu naifnya aku sampai kenikmatan yang Allah berikan bertahun tahun hilang hanya karena ujian yg baru datang kepada kami berbulan bulan saja. Sungguh ada yang lebih tidak beruntung dari aku, tapi diri ini hanya bisa overthinking dan merebut peran Tuhan dengan berpikir di luar kekuasaan hamba-Nya.
Mainkan saja peranmu menjadi hamba-Nya yang khusyuk dalam ibadah dan mengikuti kehendak Rabb Dzat yang Maha Tahu yang terbaik untuk hamba-Nya.
#ElevateWomen