Fimela.com, Jakarta Kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan saat ini tengah menjadi perhatian dunia. Mulai dari pemanasan global, penumpukan sampah plastik hingga limbah makanan yang berujung di Tempat Pembuangan Akhir. Sehingga kesadaran untuk menciptakan hidup ramah lingkungan sangat dibutuhkan.
Sebagai perusahaan ritel yang menjual perabot rumah asal Swedia, IKEA, berkomitmen untuk menciptakan hidup yang ramah lingkungan. Upaya untuk mewujudkan komitmen tersebut, IKEA memulai dari penggunaan material ramah lingkungan, pengelolaan limbah makanan, dan ragam inisiasi sosial.
Bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia yang jatuh hari ini, IKEA ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga lingkngan dengan memulai dari langkah kecil untuk membawa dampak besar bagi bumi. Penasaran seperti apa upaya yang dilakukan IKEA untuk menciptakan hidup ramah lingkungan.
1. Penggunaan material ramah lingkungan
Saat ini, 60% material yang IKEA gunakan berasal dari sumber daya terbarukan dan 10%-nya daur ulang. Rangkaian produk IKEA yang menggunakan bahan ramah lingkungan antara lain pintu kabinet KUNGSBACKA yang dibuat dari botol plastik daur ulang, bantal duduk ALSEDA dan TATING yang dibuat dari serat pisang, serta kursi putar ODGER yang dibuat dari renewable wood dan plastik daur ulang.
Untuk mengurangi penggunaan listrik dalam kehidupan di rumah sehari-hari, IKEA juga menyediakan produk lampu LED. Lampu LED IKEA dapat menghemat 5% energi dibanding bohlam biasa, memiliki desain baru yang menyenangkan dengan kualitas lampu yang bagus, memiliki dampak lingkungan yang rendah serta tahan hingga 20 tahun.
What's On Fimela
powered by
2. Pelayanan ramah lingkungan di IKEA
Saat ini IKEA menggunakan shower hemat air, dan Air Conditioner (AC) ramah lingkungan serta menerapkan teknologi recycle water di toko. Di saat yang bersamaan, IKEA juga mulai beralih ke lampu LED agar lebih hemat energi dan tahan lama. Dengan demikian, IKEA percaya dapat mencapai operasional yang menggunakan 100% energi terbarukan, di toko IKEA dan area supplier.
Upaya penerapan keberlanjutan juga dilakukan oleh IKEA Food. Lini bisnis IKEA ini menggunakan teknologi waste watcher, sistem timbangan pintar untuk mengukur dan merekam limbah pangan yang dihasilkan setiap harinya. Laporan dari waste watcher dapat digunakan sebagai referensi untuk memperbaiki sistem operasional makanan di kemudian hari. Sebagai tambahan, IKEA Food juga bekerja sama dengan Waste4Change, wirausaha sosial bergerak di pengelolaan sampah, untuk menghindari limbah makanan berakhir di TPA dan diolah menjadi sesuatu yang berguna seperti pupuk kompos.
3. Dampak positif bagi lingkungan dan komunitas
IKEA menciptakan standar yang dinamai IWAY (IKEA Way), yang berisi persyaratan minimum untuk lingkungan serta kondisi sosial dan kerja saat membeli produk, material, dan layanan. Selain itu standar IWAY juga berfungsi untuk memandu pekerjaan para co-worker IKEA. Fokus IWAY untuk lingkungan mencakup kondisi bumi yang lebih baik di masa depan, serta pengelolaan kehutanan yang bertanggung jawab.
Inisiatif sosial lainnya yang dilakukan oleh IKEA Indonesia adalah Blue Bag Project, yaitu upaya kolaboratif antara IKEA Indonesia dan pelanggan dengan mengganti penggunaan plastik belanja dengan tas belanja ramah lingkungan IKEA, FRAKTA. IKEA membentuk program CSR yang dinamai Blue Bag Project, di mana hasil penjualan FRAKTA digunakan untuk menangani isu sosial dan lingkungan yang tengah dihadapi.
Simak video berikut ini
#Elevate Women