Fimela.com, Jakarta Teh adalah salah satu minuman paling disukai bahkan oleh sebagian masyarakat dunia. Apalagi saat Ramadan seperti ini mengonsumsi teh bisa menjadi kebiasaan banyak orang, baik saat buka puasa atau saat sahur. Karena rasanya enak dan teh adalah minuman yang sangat praktis.
Teh memang telah digunakan untuk khasiat penyembuhannya dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Selain itu, penelitian modern menunjukkan bahwa senyawa tanaman dalam teh dapat berperan dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Meskipun konsumsi teh dalam jumlah sedang adalah pilihan yang sangat sehat bagi kebanyakan orang, melebihi 3–4 cangkir (710–950 ml) per hari dapat memiliki beberapa efek samping negatif.
Berikut efek samping mengomsumsi teh secara berlebihan bagi kesehatan terutama saat puasa.
What's On Fimela
powered by
Mengurangi Penyerapan Zat Besi
Teh adalah sumber yang kaya dari kelas senyawa yang disebut tanin. Tanin dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu, membuatnya sulit diserap selama proses pencernaan.
Penelitian menunjukkan bahwa tanin teh lebih cenderung menghambat penyerapan zat besi dari sumber dari makanan hewani. Jadi, sebainya perhatikan dosis dalam mengonsumsi teh setiap harinya dan tidak dianjurkan untuk mengonsumsi teh setelah makan berat.
Kualitas Tidur yang Buruk
Karena teh secara alami mengandung kafein, asupan yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidurmu. Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk tidur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Bahkan hanya 200 mg kafein yang dikonsumsi 6 jam atau lebih sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur.
Mual
Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong. Tanin dalam daun teh menyebabkan rasa teh yang pahit dan kering.
Sifat astringen dari tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan, berpotensi menyebabkan gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut. Jadi untuk menetralisirnya kamu bisa memnium teh saat perut sudah terisi atau menambahkan susu saat mengonsumsinya.
Maag
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari perut, sehingga memungkinkan isi lambung yang asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan.
Selain asam lambung, meminum teh secara berlebihan dapat menganggu pencernaan, seperti menimbulkan rasa mulas.
Walau pun teh memiliki banyak manfaat, akan tetapi sebaiknya untuk sahur dan buka puasa tetap mengutamakan mengonsumsi air putih, karena air putih termasuk zat yang sangat netral dan hampir tidak memiliki efek samping bagi kesehatan. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
#ElevateWomen