Fimela.com, Jakarta Masalah pencemaran lingkungan bukan satu-satunya ancaman bagi Bumi, rumah bagi para makhluk hidup di dunia ini. Cuaca ekstrem, bencana alam yang diakibatkan ulah manusia seperti penebangan dan pembakaran hutan pun menjadi ancaman lainnya.
Ternyata, memilah sampah dan menggunakan barang-barang daur ulang saja belum cukup. Demi menyelamatkan bumi, ada banyak hal yang perlu manusia lakukan dan kerahkan. Namun, jika kamu melakukannya perlahan-lahan dari hal-hal kecil terlebih dahulu, perlahan Bumi akan membaik.
Dalam rangka Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, Dr. Ira Mirawati M.Si., yang dikenal sebagai dosen TikTok mengajarkan banyak hal kepada lebih dari 560 ribu follower-nya tentang bagaimana merawat dan menyelamatkan Bumi.
Seperti lewat konten #Taugasih Kalian Bisa Bikin Konten Cinta Hutan dan Skripsi Bertema Kelestarian Hutan. Ira, yang lahir dan dibesarkan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Baran memiliki kedekatan dengan alam.
Sekitar 500 meter di depan dan 500 meter di belakang rumahnya terdapat hutan, yang sering kali menjadi tempatnya bermain, sekaligus tempat ibunya bekerja sebagai petani karet.
“Mau tidak mau, kita harus merawat bumi ini. Hayuklah kita sama-sama melakukannya. Di mana pun kita tinggal, entah di kota, di dekat hutan, atau di dekat laut, kita bisa, kok, berkontribusi. Langkah-langkah kecil kita akan membantu meminimalkan dampak perubahan iklim,” kata Ira, yang saat ini merupakan Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selain Ira, juga ada Manajer Program Hutan Itu Indonesia (HII), Christian Natalie yang akrab disapa Tian. Dia juga rajin menggaungkan kapanye dan edukasi tentang lingkungan hidup.
“Pandemi ini seperti mengingatkan bahwa kita harus berubah dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Untuk menyasar generasi muda, kami mengamati, media sosial merupakan sarana edukasi yang paling mengena, Konten kreatif seperti yang dibuat oleh Bu Ira akan membuat anak muda jadi lebih kepo soal isu lingkungan.”
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk ikut berupaya menyelamatkan Bumi?
What's On Fimela
powered by
1. Going paperless
Ira menyadari, pandemi mendatangkan kebiasaan baru yang baik bagi kesehatan bumi. Salah satunya adalah pengurangan kertas yang signifikan.
“Tugas kuliah yang dulunya dikumpulkan dalam bentuk hardcopy, sekarang dikirim softcopy saja. Begitu juga dengan skripsi. Bayangkan, kalau satu skripsi tebalnya 250 halaman dan harus diberikan kepada 5 dosen, seorang mahasiswa akan menghabiskan hampir 3 rim kertas. Itu pun kalau skripsinya langsung jadi! Kalau ada revisi, berarti makin banyak lagi kertas yang dipakai. Bagusnya, selama pandemi jadi no ngeprint ngeprint,” kata Ira, yang ingin sekali meneruskan gaya hidup paperless ini ketika nanti kondisi sudah kembali normal.
2. Gerakan Cinta Lingkungan
Jika kamu masih ragu apa saja yang harus dilakukan untuk melestarikan alam, kamu bisa ikut berbagai gerakan cinta lingkungan. Kamu akan belajar banyak hal tentang bagaimana cara melestarikan alam, merawat, hingga menyelematkan Bumi dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang dimulai dari diri sendiri.
3. Konten Positif
Jika kamu gemar membuat konten di media sosial seperti TikTok, kamu juga bisa ikut andil dengan menyebarkan pesan lewat konten TikTok tentang bagaimana memilah sampah, serta edukasi lainnya yang bisa mengajak followers dan pengguna lainnya untuk ikut memelihara Bumi dan lingkungan hidup.
4. Produk Ramah Lingkungan
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan. Misalnya skincare dengan kemasan ramah lingkungan, dan lainnya.
"Misalnya, gula aren dan buah tengkawang yang bisa dijadikan body lotion. Saat membeli hasil hutan, kita membantu meningkatkan kesejahteraan produsen, yang merupakan masyarakat di sekitar hutan. Selain itu, para produsen yang peduli akan hutannya sebagai tempat untuk mencari bahan baku produk akan menjaga hutan dengan cara tidak menebang pohon atau mengalihfungsikan hutan. HII mencoba mengumpulkannya di website kami hutanitu.id/pesonahutan, silakan dicek dan ada lebih dari 50 produk dan jasa ekowisata hasil hutan lestari seluruh Indonesia,” kata Tian.
5. Jalan kaki
Perbanyak jalan kaki untuk mengurangi emisi yang dihasilkan kendaraan roda dua dan empat. Selain itu, berjalan kaki juga bisa bikin kamu sehat, kan?
#elevate women