Fimela.com, Jakarta Tukak lambung adalah luka yang berkembang di lapisan lendir lambung atau usus bagian atas. Hal itu disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori, merokok, penggunaan obat penghilang rasa sakit jangka panjang, dan konsumsi makanan berlemak, asam, dan pedas yang berlebihan. Penderita tukak lambung menderita sensasi panas di perut, jantung terasa panas, kehilangan nafsu makan, produksi asam lambung yang berlebihan, dan hemoptisis.
Tingkat keparahan dan nyeri tukak lambung meningkat selama periode puasa yang berkepanjangan. Itulah sebabnya selama Ramadan, rasa sakit dan nyeri akan semakin parah. Jika Sahabat Fimela menderita tukak lambung, kemampuanmu untuk berpuasa selama bulan suci bergantung pada sejumlah faktor termasuk tingkat keparahan maag, jenis maag, dan waktu serta jenis makanan yang dimakan. Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Jika Sahabat Fimela memilih berpuasa saat Ramadan, berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu untuk mengurangi nyeri pada perut saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
1. Hindari makanan yang asam, pedas, dan tinggi lemak.
2. Hindari konsumsi minuman bersoda secara berlebihan.
3. Sebaiknya bagi makanan dalam porsi kecil dengan frekuensi lebih tinggi, misalnya makan sedikit saat berbuka dan makan lagi setelah shalat Tarawih.
What's On Fimela
powered by
4. Hindari merokok dan minuman berkafein
5. Jangan berbaring setelah makan minimal 3 jam apalagi setelah sahur.
6. Gantikan minuman berkafein dengan minuman herbal.
7. Olahraga ringan hingga sedang setelah makan, seperti berjalan kaki 10 menit.
8. Posisikan kepala lebih tinggi dari badan saat tertidur, gunakan bantal yang agak tinggi untuk menghentikan asam lambung naik ke kerongkongan.
Nah, berikut tadi adalah beberapa tips yang dapat membantu Sahabat Fimela untuk mengurangi rasa nyeri yang berlebihan akibat sakit maag saat menjalankan ibadah puasa. Tetap perhatikan asupan makanan saat berbuka dan saat sahur.
Cek Video di Bawah Ini
#ElevateWomen