Fimela.com, Jakarta Seluruh umat Hindu, hari ini (14/4/2021) merayakan Hari Raya Galungan. Hari Raya Galungan sendiri merupakan hari kemenangan di mana Dharma berhasil mengalahkan Adharma.
Dalam merayakan Hari Raya Galungan, umat Hindu biasanya memulai tradisi dengan pemasangan Penjor sehari sebelumnya. Penjor ini merupakan simbol dari Naga Basukih yang berarti kemakmuran dan kesejahteraan.
Selain memasang penjor, ada beberapa tradisi yang kerap dilakukan umat Hindu saat merayakan Hari Raya Galungan.
1. Tradisi Ngejot
Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang Galungan hingga Hari Raya Galungan tibat. Dalam tradisi ini, masyarakat saling berbagi berupa panganan hingga olahan daging. Hal ini dilakukan untuk semakin mempererat persaudaraan antar umat Hindu.
What's On Fimela
powered by
2. Tradisi memotong babi
Tepat sehari sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu akan merayakan penampahan dengan memotong babi. Memotong babi memiliki makna mengalahkan enam sifat manusia. Daging babi ini akan diolah menjadi aneka sarana upakara dan hidangan, seperti lawar, sate, komoh, timbungan, dan urutan.
3. Memasak Lamak dan Gantungan
Lamak dan gantungan dibuat dari bahan janur dan ron yang dirancang sedemikian rupa lalu dijarit. Setelah jadi, lamak dan gantungan akan dipasang di setiap pelinggih.
4. Tradisi Ngurek
Saat tradisi Ngurak, beberapa orang akan berada dalam kondisi kerasukan. Biasanya mereka juga berusaha untuk melukai dirinya sendiri. Ngurek ini biasanya dilakukan menggunakan senjata tajam, seperti keris suci yang disebut sebagai Luk Kesiman.
5. Tape Ketan
Di Hari Raya Galungan identik dengan tape ketan yang biasa disebut tape Galungan. Tape ini biasanya dibuat tiga hari sebelum Galungan berlangsung. Dibuat dengan ragi dalam proses fermentasi, tape ini juga diberi bawang putih untuk memberi aroma khas pada tape. Sementara daun suji digunakan untuk memberi warna hijau pada tape.