Sebaiknya Hindari Mengonsumsi Makanan atau Minuman Dingin saat Buka Puasa, Ini Alasannya

Baiq Nurul Nahdiat diperbarui 13 Apr 2021, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Meminum atau mengonsumsi makanan yang dingin sudah menjadi kebiasaan yang tak bisa ditinggalkan banyak orang saat berbuka puasa. Hal ini karena makanan atau minuman dingin dianggap mampu menghilangkan dahaga dengan cepat selama berpuasa.

Walaupun menyegarkan, ternyata mengonsumsi makanan atau minuman dingin bisa berdampak buruk bagi kesehatan, apalagi saat perut belum terisi sama sekali.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa harus menghindari makanan atau minuman dingin selama berbuka puasa. Langsung saja, simak ulasannya berikut ini.

Menyerap Energi

Suhu normal tubuh adalah 37 derajat C, dan ketika mengonsumsi sesuatu dengan suhu yang sangat rendah, tubuh akan mengimbanginya dengan mengeluarkan energi untuk mengatur suhu ini.

Energi ekstra yang sekarang digunakan untuk mengatur suhu ini awalnya digunakan dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Inilah sebabnya mengapa selalu disarankan untuk minum air pada suhu kamar.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Sakit Tenggorokan

Ilustrasi Sakit Tenggorokan Credit: unsplash.com/Daria

Alasan lain yang sangat jelas jika mengkonsumsi makanan atau menelan air dingin adalah meningkatnya sakit tenggorokan dan hidung tersumbat.

Minum air dingin, terutama setelah makan, menghasilkan penumpukan lendir berlebih (mukosa pernapasan), yang membentuk lapisan pelindung saluran pernapasan. Namun, ketika saluran tersumbat, ia menjadi rentan terhadap banyak infeksi.

Menghambat Penguraian Lemak

Para ahli juga mengatakan bahwa jika meminum air dingin setelah makan, suhu dingin akan memperkuat lemak dari makanan yang baru saja dikonsumsi, sehingga sulit bagi tubuh untuk memecah lemak yang tidak diinginkan dalam tubuhmu.

Juga tidak disarankan untuk segera minum air setelah makan. Ahli gizi menyarankan untuk menunggu hingga 30 menit setelah makan.

3 dari 3 halaman

Bisa Menurunkan Denyut Jantung

ilustrasi makanan mencegah sakit jantung saat bulan puasa/pexels

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa air dingin mungkin berperan dalam menurunkan detak jantung. Minum air es diduga merangsang saraf kranial kesepuluh, yakni saraf vagus.

Saraf ini adalah bagian penting dari sistem saraf otonom tubuh, dan memediasi penurunan detak jantung. Sebab, saat mengonsumsi air dingin, suhu air yang rendah merangsang saraf untuk menurunkan detak jantung.

Mengejutkan Tubuh

Juga tidak disarankan untuk minum air dingin setelah seharian beraktivitas. Saat beraktivitas ada banyak panas yang dihasilkan, dan jika segera minum air es setelahnya, ketidakcocokan suhu dapat berdampak buruk pada saluran pencernaan.

Selain itu, tubuh tidak dapat menyerap air dingin, oleh karena itu tidak ada gunanya. Beberapa orang juga mengeluhkan sakit perut kronis akibat asupan air dingin setelah berolahraga. Ini karena air sedingin es datang sebagai kejutan bagi tubuh.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa dampak buruk dari mengkonsumsi makanan atau minuman dingin selama berbuka puasa. Semoga bermanfaat.

#ElevateWomen