Fimela.com, Jakarta Layne Van Vranken memulai konseling makan intuitif pada tahun 2015 untuk pulih dari gangguan makan selama bertahun-tahun. Begitu banyak program yang dirancang untuk memperbaiki otaknya, mengajarinya bagaimana mempercayai tubuhnya sendiri, rasa laparnya, dan keinginannya untuk diberi makan, bukan kelaparan.
Layne harus belajar untuk tidak berdiet, berhenti menimbang diri sendiri, dan tidak membandingkan dirinya sendiri dengan perempuan terkenal yang sangat ia kagumi. Apa yang juga diajarkan program makan intuitif kepadanya adalah bagaimana mengubah dialog yang dilakukannya tentang penurunan berat badan.
Layne terkejut ketika terapisnya memberi tahu bahwa ia tidak boleh memuji seseorang tentang penurunan berat badan. Tidak peduli betapa berkewajiban atau tertekannya ia untuk menegaskan seseorang atas perubahan ukuran tubuh mereka.
Tidak memuji seseorang atas penurunan berat badan tampak sangat berlawanan dengan semua yang ia tahu. Layne adalah perempuan yang tumbuh besar dengan melihat iklan-iklan penurun berat badan, mulai dari Oprah Winfrey, Marie Osmond, dan ia juga pernah bergabung dengan sebuah komunitas di usia 13 tahun, sehingga ia bisa menurunkan berat badan secara alami saat pubertas.
Layne membutuhkan waktu selama bertahun-tahun untuk memahami ukuran sebenarnya dari aturan itu dan mengapa ia dan orang lain tidak boleh memuji penurunan berat badan. Pertama, pujian ini menegaskan narasi kuno bahwa lebih kecil lebih baik, lebih kurus adalah ideal, mencapai sosok langsing lebih baik daripada ukuran plus.
Bahwa gemuk tidak menarik, obesitas adalah kesalahan diri sendiri. Bagaimana kita bisa memperjuangkan kepositifan dan inklusivitas tubuh jika terus merayakan penurunan berat badan?
What's On Fimela
powered by
Penurunan berat badan seseorang bisa karena berbagai alasan, yang tidak selalu menyenangkan
Dan siapa yang bisa mengatakan bahwa penurunan berat badan adalah niat diri sendiri? Teman ibu Layne menjalani kemoterapi ketika pujian tentang berat badannya mulai mengalir deras.
Ia belum memberi tahu banyak orang bahwa ia sakit dan sedang dirawat karena kanker. Selama bertahun-tahun, ia telah melakukan diet ketat untuk menjadi lebih kecil, meskipun tidak ada yang bisa menahan berat badannya.
Namun, ketika ia sekarat, ia entah bagaimana terlihat lebih cantik, lebih sukses, seseorang yang akhirnya mencapai tujuannya. Setelah melahirkan anak laki-lakinya di tahun 2019, Layne menyusui, sedikit tidur, berjuang dalam hubungannya dengan suaminya, dan hampir tidak bisa bertahan dalam kariernya.
Ia tidak pernah melihat temannya karena terlalu takut untuk meninggalkan anaknya di rumah dengan pengasuh. Ia tidak menyadari bahwa berat badannya turun secara signifikan selama periode stres ini.
Suatu pagi, ketika Layne mengenakan sebuah gaun, seseorang berkatan, "Kamu terlihat luar biasa! Kamu telah menurunkan berat badanmu dengan sangat baik!"
Layne lebih kecil, bukan karena ia ingin seperti itu, namun karena ia menderita secara emosional dan fisik. Ia kekurangan gizi, kurang tidur, dan depresi, namun penurunan berat badannya berarti kesuksesan bagi orang lain.
Memuji berat badan seseorang tidak pantas dilakukan, dengan alasan apapun
Ia menerima pujian itu karena sulit untuk menjelaskan dalam percakapan singkat mengapa pujian untuk menurunkan berat badan tidak pantas. Tapi pujian itu memicu Layne sebelum pemulihan, yang sangat terobsesi dengan berat badan selama bertahun-tahun.
Ada banyak orang yang sedang dalam pemulihan dan mendengar pujian itu justru merusak kerja keras mereka untuk tetap bertahan. Sebagai orang yang telah menyiksa tubuhnya selama bertahun-tahun agar bisa dianggap cantik oleh teman-temannya, ia tidak membutuhkan validasi, ia membutuhkan tidur siang.
Atau bagaimana jika orang yang kamu puji masih mengalami gangguan makan dan membutuhkan bantuan, bukan penegasan? Pada satu titik di akhir masa remajanya, di puncak salah satu gangguan makannya, seorang guru menghentikan Layne di aula dan memberitahunya bahwa teman-temannya bicara tentang betapa hebatnya penampilannya sekarang, dan bahwa ia harus bangga pada dirinya sendiri karena telah mencapai tujuan berat badan yang ideal.
Yang tidak diketahui oleh orang lain adalah bahwa Layne mengonsumsi tidak lebih dari 500 kalori sehari, bahwa ia mengunyah permen karet bebas gula untuk menangkal nafsu makan alami, bahwa ia selalu merasa hampir pingsan, dan menstruasinya berhenti 6 bulan sebelumnya karena ia kelaparan. Layne tidak membutuhkan seseorang untuk mendorong penyakitnya, ia membutuhkan seseorang untuk menyelamatkannya.
Jadi, sebelum kamu memuji seseorang atas penurunan berat badannya, berhentilah dan tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sebenarnya yang kamu puji? Dalam masyarakat yang akhirnya mulai vokal memperjuangkan penerimaan dan inklusivitas tubuh, inilah saatnya kita melewati jenis fatfobia seperti ini.
#Elevate Women