Penyebab Anak Tantrum Sebelum Tidur dan Cara Mengatasinya

Fimela Editor diperbarui 31 Agu 2024, 09:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah Anda merasa saat waktu tidur tiba, anak yang biasanya ceria berubah menjadi uring-uringan, menangis, atau mengamuk? Nah, bisa jadi ini merupakan pertanda si kecil sedang mengalami tantrum.

Tak perlu khawatir bila buah hati tiba-tiba mengalami tantrum ketika orangtua mengajaknya tidur. Sebab, terkadang anak tantrum ketika ia sudah terlalu asik bermain atau merasa tidak nyaman karena sesuatu.

Sebelum mengetahui langkah-langkah tepat untuk mengatasinya, berikut beberapa penyebab anak tantrum sebelum tidur, seperti yang dilansir Healthline.

Mengapa anak tantrum sebelum tidur?

1. Pertanda masalah kesehatan

Teriakan atau amukan tiba-tiba sebelum tidur dapat menjadi pertanda si kecil mengalami masalah kesehatan. Baik itu flu, demam, tumbuh gigi, hidung tersumbat, dan lain sebagainya.

Jika masalah kesehatannya tak kunjung membaik, segera periksakan si kecil ke dokter anak.

2. Tidak nyaman

Menangis terkadang menjadi satu cara anak untuk menyampaikan keinginannya. Itulah mengapa buah hati sering kali menangis setiap ingin meyampaikan sesuatu.

Gejala tantrum sebelum tidur bisa menjadi pertanda bahwa ia merasa tidak nyaman dengan kondisi sekitar. Seperti suhu ruangan yang terlalu panas, dingin, atau merasa gatal karena digigit nyamuk.

3. Merasa cemas bila berpisah dengan orangtua

Selama beberapa tahun pertama kehidupan mereka, adalah hal biasa bagi anak-anak untuk melalui fase kecemasan akan perpisahan di mana mereka takut berpisah dari orang dewasa yang dipercaya dan terutama orang tua mereka. Kecemasan ini bisa memicu amukan menjelang tidur.

Pertimbangkan cara untuk meyakinkan si kecil bahwa meskipun orangtua mungkin akan meninggalkan kamar, tapi  tidak akan meninggalkannya. Beberapa balita merespons dengan baik metode pelatihan tidur yang melibatkan tetap di dekat atau memeriksa kembali setiap beberapa menit sampai mereka tertidur.

Kamu juga dapat memberi balita selimut atau barang khusus yang membuat mereka merasa terhubung dengan orangtua bahkan saat tidak berada di dekatnya.

4. Takut pada kegelapan

Jika Anda menemukan bahwa si kecil memiliki rasa takut terhadap kegelapan, atasi segera dengan menyalakan lampu tidur atau membuka pintu untuk cahaya lampu lorong.

5. Tidak lelah

Seiring bertambahnya usia anak Anda, mereka mungkin membutuhkan lebih sedikit waktu tidur daripada yang mereka lakukan saat masih bayi. Sehingga ketika orangtua memaksakannya tidur, membuatnya mengamuk atau menangis.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Cara mengatasi anak tantrum sebelum tidur

Tantrum pada bayi/unsplash.com/ Nathan Dumlao.

1. Tetapkan rutinitas waktu tidur

Sama seperti bayi, balita pun juga butuh rutinitas untuk tidur. Karena itu, buatlah rutinitas tidur sesederhana. Orangtua bisa melakukan sesuatu seperti mendongeng, menyanyikan lagu favoritnya, atau memberikannya pelukan. Studi menemukan bahwa membuat rutinitas tidur untuk anak, dapat mengurangi perilaku amukannya sebelum tidur.

2. Pastikan tempat tidur mereka nyaman dan aman

Atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin , dan pertimbangkan untuk menggunakan lampu malam untuk memberikan cahaya yang menenangkan. Sebelum menidurkan anak di malam hari, pastikan juga tidak ada risiko keamanan, seperti memosisikan tempat tidur jauh dari tarikan jendela dan kabel. Cara ini dapat membantu anak tidur lebih nyenyak.

3. Buat daftar tugas untuk si kecil

Orangtua dapat memberikannya daftar tugas yang perlu dilakukan sebelum tidur. Misalnya, menyikat gigi, merapikan mainan, atau memastikan televisi di ruang keluarga. Dengan kegiatan ini, si kecil pun akan semangat menunggu waktu tidur.

4. Hindari waktu layar sebelum tidur

Hindari waktu si kecil untuk menonton televisi atau menggunakan perangkat seperti ponsel. Pertimbangkan untuk tidak meminta anak melakukannya satu atau dua jam sebelum tidur.

5. Pastikan mereka melakukan banyak aktivitas fisik setiap hari

Balita memiliki banyak energi. Pastikan mereka memiliki banyak kesempatan untuk berlari, melompat, dan bergoyang sehingga mereka lebih siap untuk menetap ketika waktu tidur tiba.

Penulis: Hilda Irach