Jelang Ramadan, Zona Merah Corona di Indonesia Meningkat 50 Persen

Karla Farhana diperbarui 09 Apr 2021, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Seiring dengan rencana pelarangan mudik Lebaran guna mencegah pelonjakan kasus positif Corona, jumlah kabupaten dan kota yang masuk zona merah atau berisiko tinggi terhadap COVID-19 justru meningkat 50% pada 4 April 2021 lalu, menjelang Ramadan. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Bawono Adisasmito.

"Hal ini menjadi bentuk alarm bagi kita untuk mawas diri meskipun minggu lalu trennya (zona merah Covid-19) mengalami penurunan," katanya seperti dilansir dari Liputan6.

Menurutnya, kenaikan ini dikontribusikan oleh 8 kabupaten dan kota, yaitu Badung dan Gianyar di Bali, Tangerang Selatan di Banten, Tanah Laut di Kalimantan Selatan, Barito Timur dan Kapuas di Kalimantan Tengah, Belitung di Kepulauan Bangka Belitung dan Mataram di NTB. 

Meski zona merah meningkat, zona oranye menurun dari 309 menjadi 289 kota di Indonesia. 

"Selain itu, terjadi perubahan jumlah kabupaten kota dengan zona kuning atau risiko rendah yang naik dari 201 menjadi 207 kabupaten kota," jelasnya kepada media yang sama. 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Zona Hijau Meningkat

Ilustrasi pandemi Corona | pexels.com/@cottonbro

Kabar baik lainnya, menurut Wiku, jumlah kota dan kabupaten yang masuk dalam zona hijau meningkat. Sebelumnya, terdapat 6 kabupaten dan kota yang berada di zona tersebut. Kini bertambah menjadi 7. 

Meski demikiran, Wiku mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dengan baik. Sehingga, perkembangan zonasi ini dapat terus terjaga dan membaik. 

"Zonasi yang tadinya berkembang ke arah yang lebih baik dapat kembali memburuk jika tidak dijaga dengan baik. Sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk menjaga agar perkembangan zonasi terus membaik," tandasnya.

#elevate women