Fimela.com, Jakarta Sebuah drama seri yang mengadaptasi sandiwara radio fenomenal berjudul Butir–Butir Pasir di Laut siap dipersembahkan kepada pemirsa Indonesia oleh WeTV Indonesia dan Verona Pictures. Dalam series ini, Tyas Mirasih dan Bastian Steel didaulat menjadi pemeran utama.
Tyas Mirasih, sebagai salah satu pemeran utama dalam series ini mengaku mendapat tantangan dengan memerankan sosok dokter Arini. Ia mengaku dari pertama membaca naskahnya saya sudah langsung jatuh cinta.
"Saat pertama kali mendapat tawaran serial Butir-Butir Pasir di Laut dan tahu bahwa ternyata ini merupakan sandiwara radio yang banyak ditunggu, saya yakin dalam versi modern konfliknya akan lebih bervariasi. Ini adalah hal yang baru, yang belum pernah saya perankan sebelumnya,” ujar Tyas Mirasih.
What's On Fimela
powered by
Bastian Steel Ragu
Berbeda dengan Tyas yang mengaku langsung jatuh cinta dengan perannya dalam series ini, Bastian Steel semula justru sempat ragu dengan karakter Radit yang ditawarkan kepadanya. Radit merupakan sosok mahasiswa yang jatuh cinta kepada perempuan yang lebih tua, yang cocok jadi kakaknya.
“Semula saya pikir ini adalah hal yang tabu di Indonesia, tapi setelah saya pikir-pikir lagi, justru di situ tantangannya. Ditambah lagi ternyata suami Arini, dokter yang dicintai Radit malah berselingkuh dengan kakaknya, ini situasi seperti makan buah simalakama," tutur Bastian Steel.
Selain itu, menurut Bastian ada banyak konflik yang dibangun dalam series ini. "Di drama ini banyak konflik yang bisa dijadiin twist dan bisa membawa emosi penonton ke dalamnya, untuk menebak-nebak seperti apa akhir jalan cerita dari drama ini,” papar Bastian.
Tentang Butir-Butir Pasir di Laut
Sekadar diketahui, versi sandiwara radio 'Butir-Butir Pasir di Laut' memang sangat familiar di telinga pendengar radio, khususnya RRI sejak disiarkan mulai 22 Februari 1972 dan langsung disukai pendengar.
Tak heran, bila sandiwara radio ini diproduksi lebih dari 5.700 episode dan pernah mendapatkan penghargaan sebagai sandiwara radio terbaik dari UNESCO, yang menempatkan 'Butir-Butir Pasir di Laut' menjadi sandiwara radio yang ditunggu setiap hari selama 15 tahun.
Direktur Utama PT Verona Indah Pictures, Titin Suryani menjelaskan alasan Production House-nya tertarik mengangkat 'Butir-Butir Pasir di Laut' menjadi tontonan yang dapat disaksikan masyarakat.
“Sandiwara radio ‘Butir-Butir Pasir di Laut’ merupakan serial yang sangat populer pada masanya. Verona Pictures ingin membawa kembali nostalgia tersebut ke dalam format kekinian dengan media digital,” jelas Titin.
"Kami sangat bangga dengan adanya WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut tersebut hadir di WeTV, dan akan menjadi perdana dari WeTV Sinetron, di mana WeTV ingin merangkul sejarah panjang sinetron Indonesia," tutur Lesley Simpson, Country Manager WeTV dan iflix Indonesia.
Bintang Lain
Verona Pictures mempercayakan Stanley Fernando dan Wahid Setyanto untuk menyutradarai serial drama WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut yang mengambil lokasi syuting di Pangandaran, Merak, kawasan Puncak, dan Jakarta.
Selain Tyas Mirasih dan Bastian Steel, series ini juga diisi oleh bintang lainnya seperti Andrew Andika, Faradina Tika, dan Jessica Shaina. WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut ini diharapkan dapat dinikmati penonton lintas usia mulai tanggal 8 April 2021 di WeTV dan juga iflix.