Waspadai Penggunaan Kata Hati-Hati, Bisa Sebabkan Anak Jadi Penakut

Vinsensia Dianawanti diperbarui 30 Apr 2021, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ingat-ingat kembali berapa kali orangtua mengucapkan kata hati-hati dalam sehari? Maksud di kalimat ini lebih dari sekadar berhati-hati saat melakukan sesuatu. Yakni memastikan anak tidak melakukan kesalahan. Namun sadarkah kamu jika ini justru menjauhkan anak dari rasa bertanggung jawab?

Dilansir dari Purewow, terus-menerus memberi tahu anak untuk hati-hati membuat mereka tidak akan belajar bagaimana mengambil risiko atau membuat kesalahan. Artinya, anak tidak akan belajar bertanggung jawab atas kesalahan yang ia lakukan.

"Mengambil risiko terkadang berarti gagal. Namun jika Anda tidak pernah mengambil risiko, jika Anda bermain aman sepanjang waktu, Anda menjadi takut membuat kesalahan. Anda menjadi takut gagal. Konsekuensi dari sikap inti ini memengaruhi orang-orang di sepanjang hidup mereka," ungkap Jamie Glowacki pakar parenting.

Orangtua perlu menanamkan pemahaman pada anak bahwa kegagalan tidak selalu berarti buruk. Pada kenyataannya, keluar dari zona nyaman sering kali sejalan dengan kesuksesan.

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Masalah kecemasan

Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/cottonbro

Ada hal yang perlu dipertimbangkan bahwa berteriak "hati-hati" kepada anak saat dia sedang bermain hal yang mungkin berbahaya sama saja orangtua tidak percaya pada penilaian anak. Biasanya ditunjukkan dengan keraguan diri dan kecemasan.

Faktanya, satu studi dari Macquarie University's Center for Emotional Health menemukan bahwa tidak mendorong anak-anak untuk mengambil risiko dapat menyebabkan masalah kecemasan di kemudian hari.

"Saat kita menahan kata "hati-hati", kita hampir selalu menemukan bahwa anak-anak kita baik-baik saja dan jauh lebih terampil daripada yang kita duga. Mereka dapat menavigasikan risiko lebih baik dari apa yang kita asumsikan," ungkap Glowacki.

 

3 dari 4 halaman

Kalimat pengganti

Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/pixabay

Daripada kata "hati-hati", Josee Bergeron dari BackwoodsMama menyebut ganti kalimat yang justru mendorong keterampilan anak dan menumbuhkan kesadaran akan pemecahan masalah. Kalimat apa sajakah itu?

1. Ingatlah bahwa ....

2. Perhatikan bagaimana ...

3. Apa rencanamu ....

4. Apakah kamu merasa ....

5. Bagaimana kamu .... turun, naik, menyebrang?

6. Bisakah kamu melihat .... mainan di lantai, ujung jalan setapak, batu besar di sana?

7. Coba gunakan .... tangan, kaki, lengan

8. Bisakah kamu pergi ke suatu tempat yang lebih banyak ruang?

9. Aku di sini jika kamu membutuhkan aku

10. Gunakanlah waktumu.

4 dari 4 halaman

Simak video berikut ini

#Elevate Women