Fimela.com, Jakarta Thalita Latief masih menjalani proses perceraiannya dengan Dennis Rizky atau lebih akrab disebut Dennis Lyla di Pengadian Agama Jakarta Pusat. Sebagaimana diketahui, Thalita beberapa waktu lalu melayangkan gugat cerai kepada suaminya yang telah memberi seorang anak bernama Rafello Dimitri Rizky.
Sedikit demi sedikit apa yang terjadi di dalam keluarga yang telah dibina sejak 2011 tersebut terkuak kepada publik. Seperti Thalita yang kemudian mengungkap soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya.
"Dari pihak sana bilang enggak ada KDRT fisik. Semua itu ada. Saya bicara fakta. Tapi, kan, saya tahu kapan harus bicara, kapan tidak," ucap Thalita Latief usai menghadiri sidang, baru-baru ini.
What's On Fimela
powered by
Sampai Berdarah
Meski dibantah oleh pihak suaminya, namun Thalita menyebut dirinya selama ini menahan diri. Ia berusaha untuk bisa menempatkan diri dan menutupi masalah KDRT yang dialaminya. Namun, pada satu titik ia berusaha untuk bicara apa adanya.
Dalam kesempatan itu, Thalita juga menceritakan bentuk eKDRT yang dialaminya dari Dennis Lyla. Salah satunya Dennis melempar handphone ke wajahnya hingga membuatnya berdarah.
"Handphone dilempar ke muka saya, sampai berdarah bibir saya, gigi veneer saya sampai patah dua yang bagian depan. Lalu, jidat saya di-jedotin sama kepalanya dia sampai berdarah dan benjol," ungkap Thalita Latief.
Beberapa Kali
Thalita menambahkan jika perlakuan kasar yang dilakukan oleh suaminya itu terjadi sejak 5 tahun setelah menikah. Bahkan ketika kejadian dirinya dilempar handphone sampai berdarah, aksiitu disaksikan oleh anaknya.
"Anak saya lagi dipangku pas dia lakukan itu. Dia masih mau bilang enggak ada lagi KDRT fisik. Harus tunggu saya ngomong gini dulu baru mau dia ngaku. Itu kejadian sudah dari 2016," ungkap Thalita Latief.
Lebih lanjutia menambahkan jika perlakuan kasar tersebut bukan sesuatu yang rutin. Namun dilakukan beberapa kali. "Tidak berkala, tapi saya mengalami perlakuan yang tidak seharusnya itu beberapa kali," tandasnya yang siap dengan bukti-bukti KDRT tersebut.