Fimela.com, Jakarta Berawal dari modal Rp100 ribu, perempuan asal Surbaya bernama Dahliana Tuhuteru memberanikan diri membuka bisnis pie susu yang kini memiliki omzet puluhan juta.
Dahliana mengatakan awal mula membuka bisnis ialah untuk menghidupi keluarganya setelah perceraian yang ia alami. Ia harus banting tulang menghidupi orangtua dan keduanya anaknya.
Dari keadaannya tersebutlah, Dahliana mulai belajar membuat pie susu dari sang ibunda. Dan inspirasi membuat pie susu seperti saat ini pun datang dari sang anak yang membawa oleh-oleh dari Bali.
“Ibu saya memang biasa bikin kue pie susu tapi ukurannya cukup besar. Trus anak saya pulang dari Bali menyarankan untuk membuat pie susu dengan kemasan kecil, ia bilang pasti laku. Dari situ saya bertekat untuk bikin bisnis pie,” ujar Dahliana dalam acara virtual bersama Facebook dalam perayaan lima tahun program #sheMeansBusiness. Di tahun 2010, ia pun mulai memasarkan pie susunya.
Namun menjali bisnis bukan hal yang mudah, diawal penjualan bahkan pie susunya tidak ada yang membeli. Akhirnya, ia pun menawarkan door to door kepada teman-temannya. “Awal-awal belum ada yang beli. Akhirnya saya tawarkan keteman-teman. Itu juga kadang-kadang hanya tester saja,” tambahnya.
Tak mau menyerah, Dahliana pun terus belajar untuk meningkatkan penjualan pie susunya. Salah satunya caranya dengan mengikuti pelatihan pahlawan ekonomi yang digagas Facebook melalui program #SheMeansBusiness.
Dalam pelatihan tersebut, Dahliana mengatakan jika banyak mendapat ilmu mulai dari berjualan melalui media sosial, kemasan yang menarik, marketing, koneksi, kapabilitas, dan teknologi yang dibutuhkan untuk membangun bisnis.
“Dari pelatihan tersebut saya banyak belajar, buka link, bisa berjualan di media sosial seperti facebook atau Instagram. Bahkan kalau dulu pake BBM serta pembukaan yang rapi. Dibantu membuat kemasan yang menarik, hingga bahan baku pembuatan pie. Dari situ saya mulai promo jika pie susu yang saya jula menggunakan kualitas terbaik dengan rasa yang tidak kalah dari pulau seberang,” ujarnya.
What's On Fimela
powered by
Belajar dan inovasi membuat bisnis pie susu maju
Pelatihan tersebut membuka peluang besar bagi Ina Pie Susu. Dahliana mengatakan jika kini pie susunya sudah dikenal dari mulut ke mulut. Hingga memiliki pelanggan dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
“Kalau sekarang promonya tidak hanya lewat media sosial atau kartu nama tapi dari mulut ke mulut, bilang pie susu ini enak. Pelanggan sudah hampir di seluruh Indonesia, biasanya pakai pengiriman satu hari. Bahkan ada dari Belanda, setiap ke Surabaya pasti janjian di bandara Juanda untuk pesen pie susu. Sayangnya memang belum bisa kirim keluar negeri,” ujarnya.
Selain itu, Dahliana pun berinovasi dengan menghadirkan pie susu tuna. Bahkan mengklaim jika Ina Pie Susu pelopor pie susu tuna di Indonesia. “Tantangan ya itu orang tahunya pie susu dari Bali, jadi saya bikin rasa yang beda yaitu tuna asap asli Surabaya,” ujarnya.
Bisnis pie susu di masa pandemi
Dahliana mengatakan jika awal pandemi covid-19 memang begitu berat. Tidak ada orang yang mencari oleh-oleh pie. Jika biasanya paling sepi bisa mengantongi Rp500 sehari, ini sama sekali hampir tidak ada pelanggan.
Namun untuk tetap menghidupi keluarga dan karyawannya, ia pun menjual produk kue lainnya seperti bakpao atau roti sobek. Jadi saat ini tidak hanya fokus penjualan di pie saja, melainkan ada kue-kue lainnya yang bisa ia jual.
“Mungkin efek pandemi ada baiknya juga, kami jadi punya varian kue baru. Tapi kami sekarang memang fokus dijualan online. Sehari bisa 100 box keatas pesanan. Alhamdulilah dari bisnis ini omzet bisa Rp30-40 juta. Dari sini saya bisa menyekolahkan anak sampai selesai dan memiliki kendaraan roda empat,” tutupnya.
#elevate women